SUKABUMI – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menggandeng Pengkot IKASI Sukabumi dan Flodesa Fencing Club Sukabumi, segera menyelenggarakan kejuaraan Anggar Terbuka memperebutkan Pial Wali Kota Sukabumi dan Piala Zus Undap yang rencananya bakal berlangsung 29 November hingga 1 Desember 2024 mendatang.
Ketua Pelaksana Yogi Darmawan mengungkapkan, kejuaraan anggar ini merupakan salah satu bentuk penghargaan serta perhatian Penjabat (Pj) Wali Sukabumi, Kusmana Hartadji kepada Pahlawan Olahraga Anggar asal Kota Sukabumi, bernama Zus Undap.
”Kejuaraan ini juga bisa menjadi salah satu bentuk pembinaan kepada atlit anggar Kota Sukabumi,” ungkap Yogi kepada Radar Sukabumi, Minggu (17/11).
Secara singkat, Yogi membeberkan sejarah Zus Undap atau Ratu Anggar Indonesia asal Sukabumi tersebut, Dimana, terbentuknya perkumpulan olahraga anggar di Sukabumi sekitar tahun 1970.an, ketika Zus Undap seorang atlet Anggar yang lahir pada tanggal 3 April 1934 di Ujung Pandang Sulawesi Selatan hijrah pindah ke Sukabumi karena menikah dengan Rd. Slamet Poerawinata pada tahun 1961.
“Perempuan yang bernama lengkap Elisabeth Adriana Alida Undap mempunyai empat anak yang bernama Flodesa, Arif Budiman, Yosea dan Rachmat semuanya menjadi atlet anggar. Dari ke empat anaknya tersebut, sampai sekarang yang masih aktif melatih anggar yaitu Yosea atau Rocky yang melatih anggar di negara Brunei Darussalam dan Rachmat atau Glenn yang melatih di Kota Sukabumi,” jelasnya.
Awal mulanya, sambung Yogi, Zus Undap mengenal dan berlatih Anggar di ujung pandang dilatih oleh Bapak Sengkey seorang tentara KNIL yang punya keahlian olahraga anggar dan menurunkan keahliannya kepada Zus Undap sehingga Zus Undap memperoleh banyak prestasi juara baik di tingkat nasional maupun internasional berkat asuhan dan binaan dari Bapak Sengkey.
“Olahraga yang digeluti ini memang kurang populer di Indonesia. Namun bagi E.A.A. Poerawinata alias Zus Undap, hal itu justru membuat namanya menjadi dikenal banyak orang. Zus Undap sebagai atlet anggar perempuan pertama di Indonesia.
la telah bertanding anggar mulai dari PON III (1953) hingga PON IX (1977), mengumpulkan 13 medali emas dan 10 medali perak. Perolehan medali semasa aktif menjadi atlet anggar belum terhitung dari pertandingan yang lainnya seperti kejuaraan antar club, kejuaraan daerah, kejuaraan nasional dan kejuaraan internasional lainnya,” bebernya.
Pada tahun 1960 silam, Zus Undap sudah ikut bertanding di Olimpiade Roma meski tidak memperoleh medali tetapi keikutsertaan ini menjadi catatan bersejarah bagi negara indonesia. Ketika GANEFO ( Olympiade Asia Pasifik ) diadakan di Jakarta pada tahun 1963, ia mendapatkan medali emas di kelas Floret Putri.
“Setelah mengakhiri kariernya sebagai atlet, Zus Undap menetap di Sukabumi dan mengajar olahraga di di SMA BPK Penabur Sukabumi karena memang beliau adalah lulusan APD ( Akademi Pendidikan Djasmani ) Bandung. Kemampuannya tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai pelatih yang mampu mencetak atlet-atlet berprestasi, membuatnya dikenal sebagai pelatih dengan dedikasi tinggi dan bertangan dingin,” cetusnya.
Ketika ia harus melatih atlet anggar nasional di Jakarta, Zus Undap rela setiap hari pulang pergi Jakarta – Sukabumi, agar kedua tugasnya sebagai guru dan pelatih tetap dapat ditunaikan. Bolak-baliknya Zus Undap tentu bukan hanya karena anak-anaknya yang berjumlah empat orang.
“Disamping kesibukannya di tingkat nasional, semenjak menetap di sukabumi selain menjadi atlet anggar yang mewakili Kota Sukabumi Zus Undap juga menjadi instruktur anggar di Sekolah Polisi Negara ( Akademi Angkatan Kepolisian ) yang sekarang bernama SETUKPA POLRI yang pada saat itu anggar menjadi mata pelajaran wajib bagi para siswanya,” ucapnya.
Zus Undap pun terus mengenalkan, membina dan mengembangkan olahraga anggar di Sukabumi, dimulai dengan mengajarkan anggar bagi putra putrinya, cucu cucunya, tetangganya, teman-teman dari anaknya sampai terbentuk club anggar yang bernama flodesa fencing club yang terbuka untuk umum.
Halaman: 1 2