SUKABUMI – Puluhan desa yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, porak poranda pasca terdampak bencana hydrometrologi pada cuaca ekstrim.
Berdasarkan data yang tercatat di Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, terhitung sepanjang Sabtu (08/11) terdapat 13 kecamatan dari 24 desa yang terimbas bencana cuaca ekstrem hydrometrologi.
“Dari 24 desa yang terdampak itu, paling dominan bencana angin puting beliung, setelah itu bencana longsor dan banjir,” kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi pada Minggu (10//11).
Untuk bencana tanah longsor, sambung Daeng, telah menerjang 9 kecamatan. Yakni, di Kampung Lamping Cikolawing, RT 04/08, Desa Nagrak Selatan, Kecamatan Nagrak, di Kampung Selakopi, RT 02/11, Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, Kampung Cimapag, RT08/RW 08, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kampung Pasir Angin RT 16/RW 03, Desa Muara Dua,Kecamatan Kadudampit, Kampung Cidadap RT 01/RW 02, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kampung Tanjaklengka RT 04/05, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Kampung Cieurih RT 27/RW 08, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kampung Cibeureum Pasir, RT 01/09, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kampung Babakan Limbangan, RT 2/RW 2, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kampung Cigombong, RT 04/RW 07, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kampung Batulayang, RT 02/RW 01, Desa Damarraja, Kecamatan Warungkiara dan Kampung Babakanjengkol, Desa Hegarmanah, Kecamatan Warungkiara serta Kampung Salamuncang, RT 01/RW 02, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara.
“Sementara, untuk bencana banjir telah menerjang 2 kecamatan. Yaitu di Kampung Urug, RT 01/RW 03, Desa Cisarua,Kecamatan Sukaraja dan di Kampung Cilandak, RT 04/RW 06, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara,” ujarnya.
Sementara itu, untuk bencana angin kencang telah menerjang 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi. Diantaranya, Kampung Nyangkowek, RT. 01/RW 01, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, di Kampung Tangkil, RT 03/RW 04, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kampung Pasirbentik, RT 03/RW 22, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kampung Salagedang, RT 03/RW 05, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang.
Selain itu, angin kencang juga menerjang daerah di Kampung Cimuncang, RT 02/RW, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kampung Pamoyanan Peuntas, RT 03/RW 05, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kampung Pangsor, RT 03/RW 05, Desa Pasordoton, Kecamatan Cidahu, Kampung Tangkil, RT 01/RW 08, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kampung Muara Cikembang, RT 02/RW 2, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar.
Bukan hanya itu, bencana cuaca ekstrim berupa angin kencang juga memporak porandakan wilayah Kecamatan Sukaraja. Diantaranya, di Kampung Urug RT 01/RW 03, Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kampung Pamoyanan, RT 02/RW 06, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kampung Padangenyang, RT 05/RW 10, Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kampung Legoknyenang, RT 05/RW 09, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kampung Tugu, RT 03/RW 05, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja dan di Kampung Cirumput, RT 03/RW 04, Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja.
“Bencana alam yang melanda 24 desa tersebut, telah menyebabkan kerugian materil hingga mencapai Rp533 juta,” imbuhnya.
Halaman: 1 2