SUKABUMI – Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan berkunjung ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Cianjur dalam rangka supervisi transformasi digital.
Ia disambut oleh Direktur RSUD Sayang Cianjur, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Umum dan Keuangan, dan Duta Mobile JKN. Dalam kunjungannya, Edwin menyampaikan bahwa transformasi digital ini dapat dilaksanakan jika adanya komitmen bersama antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan, salah satunya dengan RSUD Sayang Cianjur.
“Kita bersama-sama untuk mengimplementasikan transformasi digital di seluruh wilayah di Indonesia. Seperti yang telah diimplementasikan di RSUD Sayang Cianjur yang telah mengintegrasikan sistem di rumah sakit dengan sistem di BPJS Kesehatan. Hal ini tentunya diwujudkan demi memberikan kemudahan layanan untuk Peserta JKN serta meningkatkan kepuasan peserta,” ujar Edwin, Jumat (17/01).
Ia mengungkapkan bahwa dengan adanya Mobile JKN yang merupakan salah satu inovasi BPJS Kesehatan telah memberikan berbagai dampak positif bagi peserta termasuk fasilitas kesehatan.
“Mobile JKN ini telah memberikan manfaat luas untuk Peserta JKN, dengan berbagai fitur yang tersedia salah satunya Pendaftaran Antrian Layanan, mempermudah masyarakat untuk akses layanan ke fasilitas kesehatan (faskes) tanpa perlu antri lama. Dampak positif lainnya yaitu pihak fasilitas kesehatan dapat memberikan kepastian layanan kepada peserta sehingga dapat meningkatkan kepuasan bagi peserta yang mengakses layanan di faskes tersebut,” ungkap Edwin.
Edwin menceritakan terkait perubahan yang signifikan di RSUD Sayang Cianjur yang menjadi lebih baik terutama dalam pengelolaan antrian pasien. Sebelumnya pernah terjadi penumpukan di beberapa titik, namun saat ini sudah terorganisir dengan baik, sehingga tidak terjadi penumpukan pasien.
“Saya sebelumnya pernah berkunjung ke RSUD Sayang Cianjur, saat itu belum adanya integrasi antrian online dengan Mobile JKN, sehingga masih banyak penumpukan pasien yang menunggu untuk mendapatkan layanan. Sekarang, sudah sangat berubah dan antrean terkondisikan dengan aman, sehingga tidak ada lagi yang namanya penumpukan peserta,” ucap Edwin.
Edwin memberikan apresiasi kepada RSUD Sayang Cianjur berupa piagam bintang tiga atas implementasi transformasi digital yang telah berjalan dengan baik.
“Piagam bintang tiga ini, kami berikan sebagai bentuk apresiasi untuk RSUD Sayang yang telah mengimplementasi integrasi sistem antrian online Mobile JKN, Integrasi sistem klaim, implementasi E-SEP, dan penggunaan Finger Print dan FRISTA (Face Recognition). Semoga kedepannya pihak rumah sakit dapat terus berkomitmen dalam pelaksanaan transformasi digital ini. Serta saya ucapkan terima kasih juga kepada Duta Mobile JKN yang telah berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada pasien atau peserta yang datang ke rumah sakit,” jelas Edwin.
Irvan Nur Fauzy, Direktur RSUD Sayang Cianjur mengungkapkan terkait perubahan yang dirasakan sebelum dan setelah diimplementasikannya transformasi digital di rumah sakit. Besar manfaat dari adanya hal ini, dapat memberikan kenyamanan kepada pasien yang dapat sejalan dengan tingkat kepuasan atas kunjungan layanan.
“Ketika kami mendapatkan feedback dan rekomendasi dari BPJS Kesehatan, lalu kita praktikan. Perubahannya itu sangat terasa, Alhamdulillah sekarang sudah nyaman terkait waktu tunggu, tidak seperti dulu yang waktu tunggunya bisa sampai 4 jam bahkan memerlukan waktu seharian untuk berobat di rumah sakit. Selain itu, kami pun ikut serta dalam menyebarluaskan terkait Aplikasi Mobile JKN, salah satunya kepada siswa magang yang diberikan pembekalan terkait aplikasi tersebut,” ungkap Irvan.
Irvan juga menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan atas implementasi transformasi digital dalam pemberian layanan kepada Peserta JKN.
“Saya ucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Semoga dengan adanya apresiasi yang diberikan dapat memberikan semangat kerja kami dan memotivasi kami dalam pemberian layanan kepada pasien, khususnya Peserta JKN yang memanfaatkan aplikasi Mobile JKN dalam pengambilan nomor antrian,” tutup Irvan.
BPJS Kesehatan terus berinovasi dalam memberikan kemudahan layanan untuk Peserta JKN. Salah satunya dengan adanya kemudahan antrian layanan, menjadi salah satu faktor kepuasan peserta dalam mengakses layanan.
Sehingga, atas penghargaan yang diberikan kepada RSUD Sayang Cianjur diharapkan dapat memotivasi fasilitas kesehatan lain untuk terus meningkatkan kualitas agar peserta mendapatkan layanan yang cepat, mudah, dan setara.(*)