Mahasiswa Nusa Putra Raih Best Paper Award dalam Konferensi Internasional di Malaysia

2 days ago 7

SUKABUMI — Tiga mahasiswa magister dari Nusa Putra University (NPU) Sukabumi menorehkan tinta emas di panggung internasional. Dalam ajang bergengsi Smart Computing and Informatics (SCI-2025) yang digelar di Sunway University, Malaysia, mereka sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih Best Paper Award—sebuah penghargaan prestisius yang hanya diberikan kepada karya ilmiah terbaik di antara ratusan paper dari berbagai negara.

Mereka adalah Rika Agisha, Riza Rumayanti Dewi, dan Preetam Kumar, mahasiswa S2 Ilmu Komputer dengan konsentrasi Data Science. Bersama sejumlah kolaborator dari Telkom University, Binus University, serta dua kampus ternama Malaysia, yakni Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) dan Universiti Putra Malaysia (UPM), mereka membahas topik yang begitu dekat dengan denyut nadi masyarakat Indonesia: kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Namun, yang membuat riset mereka berbeda bukan sekadar topiknya, melainkan pendekatannya. Bukan dari ruang seminar atau tumpukan jurnal ekonomi, mereka turun langsung ke dunia maya—ke lini masa Instagram—menganalisis ribuan komentar warganet, khususnya dari unggahan akun berita Narasi Newsroom. Mereka menggunakan metode text mining dan machine learning untuk menyelami opini publik.

“Riset ini tentang suara rakyat. Kami hanya menjahit semua data itu dengan benang teknologi,” ujar Riza Rumayanti Dewi, mewakili tim penulis saat sesi presentasi.

Dengan menggabungkan algoritma VADER (Valence Aware Dictionary for Sentiment Reasoning) dan Logistic Regression, mereka mampu mengidentifikasi pola sentimen masyarakat dengan akurasi mencapai 75%. Dari analisis tersebut, muncul beragam perspektif publik—mulai dari kecemasan terhadap harga kebutuhan pokok, hingga dukungan terhadap kebijakan yang dianggap menyasar barang-barang mewah.

Kontribusi mereka bukan hanya pada bidang ilmu data, tetapi juga pada demokratisasi informasi. Dengan menggali suara-suara dari media sosial dan mengolahnya menjadi data kuantitatif yang valid, riset ini menjembatani wacana publik dengan kebijakan pemerintah. Dalam lanskap demokrasi digital saat ini, hal ini menjadi amat relevan.

“Banyak yang bilang media sosial itu bising. Tapi di balik kebisingan itu, ada pola, ada pesan, ada realita sosial yang bisa kita pahami—asal kita punya alat yang tepat,” ujar Preetam Kumar, salah satu anggota tim.

Tak heran jika paper mereka berhasil menarik perhatian dewan juri internasional, bahkan di tengah persaingan ketat dengan ratusan paper lain dari berbagai institusi di Asia dan Eropa. Penghargaan Best Paper ini pun menjadi validasi atas kerja keras mereka, sekaligus bukti bahwa inovasi anak bangsa mampu bersaing di tingkat global.

Keberhasilan ini disambut hangat oleh sivitas akademika Universitas Nusa Putra. Deden Witarsyah, dosen pembimbing yang juga merupakan pakar di bidang Computer Science, menyampaikan apresiasi yang mendalam.

“Mereka membawa nama Sukabumi ke panggung dunia. Ini bukti bahwa anak daerah juga bisa jadi pemain global. Ini bukan sekadar prestasi akademik, tapi juga bentuk kontribusi pada bangsa melalui ilmu pengetahuan,” ujarnya bangga.

Universitas Nusa Putra sendiri, dalam beberapa tahun terakhir, memang aktif mendorong kolaborasi internasional dan riset multidisipliner yang responsif terhadap isu-isu sosial. Konferensi SCI-2025 hanyalah satu dari banyak panggung yang mereka incar untuk menampilkan karya anak bangsa.

Kini, setelah penghargaan diraih dan sorotan dunia diarahkan ke mereka, Rika, Riza, dan Preetam kembli ke Indonesia dengan semangat baru. Mereka sadar, jalan masih panjang. Tugas mereka belum selesai.

“Buat kami, teknologi itu bukan cuma soal kecanggihan, tapi soal empati. Bagaimana teknologi bisa memahami manusia, membantu manusia, dan mendekatkan kita pada keadilan sosial,” kata Rika Agisha.

Mereka bertekad melanjutkan riset-riset yang berpijak pada kehidupan nyata, yang menyentuh masalah-masalah masyarakat, dan yang bisa menjadi jembatan antara data dan kebijakan. (wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |