Misteri Kematian Kader GMNI Sukabumi, Aris: Korban Sedang Beraktivitas diluar Organisasi 

1 month ago 24

SUKABUMIKematian seorang kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, RR (25), masih menyisakan tanda tanya.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Pasundan tersebut diduga menjadi korban pengeroyokan atau penganiayaan hingga meninggal dunia. Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian RR.

Korban, yang diketahui berinisial RR asal warga Perum Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ini, diduga meninggal dunia akibat pengeroyokan atau penganiayaan.

Selain RR, dilaporkan juga terdapat dua temannya berinisial AP (20) dan DH (24) yang juga mengalami hal serupa, dan kini mereka tengah mendapatkan tindakan medis secara intensif di Rumah Sakit Al-Mulk Lembursitu, Kota Sukabumi.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Raya, Aris Gunawan, membenarkan bahwa korban merupakan mahasiswa aktif di perguruan tinggi swasta dan juga merupakan kader GMNI Sukabumi.

“Almarhum adalah Kader GMNI Sukabumi yang juga merupakan mahasiswa STH Pasundan dan dia memang aktif di dalam organisasi,” kata Aris kepada Radar Sukabumi pada Jumat (28/02).

“Saya kenal betul beliau, kawan seperjuangan. Saya menerima kabar duka ini sore hari dari teman-teman mahasiswa STH Pasundan yang menginformasikan bahwa telah terjadi musibah,” imbuhnya.

Namun, pihaknya hingga kini belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia. Menurut Aris, kejadian tersebut terjadi saat korban sedang beraktivitas di luar kegiatan organisasi.

“Ini aktivitas personal yang memang tidak ada kaitan dengan organisasi. Walaupun beliau kader GMNI, namun saat kejadian, kami tidak tahu karena itu di luar aktivitas organisasi kami,” paparnya.

Meski demikian, Aris menegaskan bahwa pihaknya tetap mendorong aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Gimanapun juga, beliau adalah kawan kita. Kita berharap pihak Kepolisian segera mengusut tuntas dugaan atau kejadian yang menyebabkan korban mengalami luka-luka hingga meninggal dunia,” tandasnya.

Kasus ini masih dalam penyelidikan Polsek Cisaat, Polres Sukabumi Kota. Namun meski demikian, ia meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus tersebut, untuk dapat mengetahui secara terang benderang, penyebab kematian korban.

“Kami dan keluarga korban beserta rekan, dan sahabat korban, masih menunggu hasil investigasi resmi untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya sahabat seperjuangan,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib memilukan menimpa seorang aktivis dari Kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, RR (25) dikabarkan meninggal dunia.

Kader GMNI dari mahasiswa STH Pasundan asal warga Perum Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ini, diduga meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan dan penganiayaan.

Kasubsi Pengelola Informasi Dokumentasi dan Multimedia (PIDM) Polres Sukabumi Kota, Ipda Ade Ruli Bahtiarudin kepada Radar Sukabumi mengatakan,RR telah menghembuskan nafas terakhirnya, saat korban mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Mulk Kota Sukabumi pada Rabu (26/02) sekira pukul 05.00 WIB.

“Selain RR, dilaporkan juga terdapat dua temannya berinisial AP (20) dan DH (24) yang juga mengalami hal serupa, dan kini mereka tengah mendapatkan tindakan medis secara intensif di rumah sakit,” kata Ade kepada Radar Sukabumi.

Dua teman korban yang berinisial AP (20) warga Gedong Panjang, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi dan DH (24) asal warga Jalan Baru Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi itu, kondisinya kian kritis.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa peristiwa ini diketahui bermula saat piket jaga Polsek Cisaat, Resor Sukabumi Kota mendapatkan laporan dari masyarakat pada Rabu (26/02) sekira pukul 05.00 WIB, bahwa di RSUD Al-Mulk yang beralamat Jalan Pelabuhan II, Kilometer 6, tepatnya di Kampung Warung Kalapa, RT 02/RW 01, Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi terdapat 3 orang korban yang diduga korban penganiayaan dan atau pengeroyokan.

“Setelah mendapatkan informasi mengenai kondisi ketiga korban ini, petugas langsung mengecek ke rumah sakit. Dari tiga korban ini, satu diantaranya meninggal dunia,” paparnya.

Ketika disinggung mengenai penyebab dan kronologis penganiayaan yang mengakibatkan kematian Kader GMNI Sukabumi tersebut, Ade belum bisa menjelaskan secara gamblang. Lantaran, perkaranya masih dalam penyelidikan.

“Saat ini, kami masih mencari informasi untuk melakukan penyelidikan. Namun demikian, karena dua korban masih belum sadar, sehingga kami masih belum dapat memastikan kronologinya,” bebernya.

Untuk mengusut tuntas kasus tersebut, kini petugas Polsek Cisaat tengah melakukan koordinasi secara intensif dengan Unit Jatanras Polres Sukabumi Kota, untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

“Berdasarkan penyelidikan sementara, luka-luka pada korban itu, memang kelihatanya diduga karena benda tajam. Namun, untuk lebih jelasnya nanti menunggu dulu hasil penyelidikan yah,” pungkasnya. (den/d)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |