BEKASI – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berkomitmen untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya, mengirim mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) selama kurang lebih satu bulan lamanya.
Pada program ini, mahasiswa dituntut untuk memberikan bantuan nyata kepada masyarakat petani, mempraktikkan segala teori yang didapat di bangku perkuliahan. Salah satunya adalah pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa orang yang berprestasi adalah sosok yang fokus pada apa yang menjadi fungsi, peranan dan tanggung jawabnya.
“Penghargaan itu sebenarnya sebuah pesan yang menyampaikan kepada kita, bahwa ada sesuatu yang telah diupayakan secara maksimal dengan penuh kesungguhan,” kata Mentan.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti pada beberapa kesempatan menyatakan bahwa mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan kewirausahaan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.
“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” kata Idha Widi Arsanti.
KKNT ini menyasar kelompok tani Rindang Asri, pada Minggu (20/10), mahasiswa Polbangtan Bogor prodi PPB tingkat 3, yaitu Arip Saripudin, Fricila Dwaty, Fitry Wahyuni, Nifa Apriliani, dan Nisa Nurini mengadakan Penyuluhan yang bertujuan untuk menjadikan kelompok tani sebagai proyek percontohan sekaligus pusat pembelajaran urban farming skala perumahan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat memahami dan menerapkan teknik pertanian perkotaan yang efektif, berkelanjutan, mudah diadopsi di lingkungan tempat tinggal mereka, dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan pangan keluarga.
Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemberdayaan Kelompok Tani Rindang Asri bersama Penyuluh dari dilakukan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari penyuluhan hingga praktik langsung.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang konsep urban farming, teknik pengelolaan lahan sempit, dan pemanfaatan media tanam alternatif yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini juga didukung oleh penyuluh dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi yang memberikan pendampingan teknis dan konsultasi langsung kepada petani.
Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan pengetahuan yang aplikatif dan mampu menerapkan urban farming di wilayah perkotaan.
“Karena lokasinya berada di wilayah perkotaan, tema penyuluhan yang diambil mengenai pemanfaatan lahan pekarangan, urban farming. Dan alhamdulillah ada 1 kelompok yang tertarik dan arip bisa mendampingi dari mulai awal hingga saat ini sudah tertata”, ujar Arip.
Arip mengaku sangat terkesan setelah melakukan KKNT di Kota Bekasi. “Melalui program KKNT ini, saya belajar banyak tentang hidup bermasyarakat dan bagaimana memberikan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat dan anggota kelompok tani.
Selain itu, saya merasa senang karena antusiasme para petani dan warga sekitar sangat tinggi dalam melaksanakan Inovasi Pertanian Urban Farming ini. Program ini juga memberi pengalaman berharga bagi diri saya dalam mengelola kegiatan berbasis masyarakat dan mempraktikkan konsep urban farming secara nyata”, ungkap Arip.
Teguh Budiharso, Ketua Kelompok Tani Rindang Asri merasa terbantu dengan KKNT Mahasiswa Polbangtan Bogor. Diantaranya dengan penyuluhan, informasi, dan teknik urban farming yang diajarkan kepada anggota kelompok dan masyarakat wilayah Kelurahan Jatisari.
“Dengan pengetahuan baru ini, kami bisa memanfaatkan lahan pekarangan untuk bercocok tanam. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga lebih banyak masyarakat bisa ikut belajar dan mempraktikkan pertanian diantaranya pemanfaatan lahan pekarangan atau urban farming di wilayah perkotaan”, pungkas Teguh. (wsd)