Aktivitas Gunung Marapi Menurun, Status Siaga Tetap Berlaku: Warga Diminta Tetap Waspada

3 days ago 10

Langgam.id - Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Marapi di Sumatra Barat menunjukkan penurunan, Badan Geologi tetap mempertahankan status Level III (Siaga) untuk gunung berapi tersebut.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N menyampaikan evaluasi terbaru perkembangan aktivitas Gunung Marapi periode 8-15 November 2024 pada Senin (18/11/2024).

Menurut Wafid, meski data menunjukkan kecenderungan penurunan aktivitas, diperlukan waktu lebih lanjut untuk memastikan kestabilan gunung tersebut. "Aktivitas erupsi atau letusan masih dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi," ujarnya dalam keterangan resmi.

Secara visual, Gunung Marapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal teramati setinggi 200-400 meter di atas puncak. Meskipun terjadi erupsi, tinggi dan warna abu letusan tidak teramati karena tertutup kabut atau awan.

Cuaca di sekitar gunung cerah hingga mendung dengan angin lemah hingga sedang ke berbagai arah. Suhu udara berkisar antara 16,1-27,8°C. Kondisi ini menunjukkan aktivitas permukaan yang masih berlangsung meski tidak signifikan.

Data kegempaan didominasi oleh gempa hembusan yang terus mengalami peningkatan. Tercatat 4 kali gempa letusan, 121 kali gempa hembusan, 7 kali gempa harmonik, 2 kali tremor non-harmonik, 1 kali gempa tornillo, 1 kali gempa frekuensi rendah, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 17 kali gempa vulkanik dalam, 12 kali gempa tektonik lokal, 27 kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1,5 mm (dominan 1 mm) sejak 27 Oktober 2024.

"Gempa letusan masih terekam meski jumlahnya cenderung menurun. Gempa hembusan meningkat sebagai manifestasi pelepasan energi dari proses intrusi magma," jelas Wafid.

Grafik tiltmeter Stasiun Batupalano sejak 27 Oktober 2024 menunjukkan inflasi atau penggembungan pada tubuh gunung api, baik pada sumbu tangensial maupun radial. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan fluida dari kedalaman meski dengan slope yang kecil.

Pada tingkat aktivitas Level III (Siaga), potensi bahaya dari abu erupsi dapat mengganggu saluran pernapasan dan penerbangan. Penyebaran abu akan mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga daerah sekitar perlu waspada terhadap kemungkinan hujan abu.

Material erupsi yang terendapkan di puncak dan lereng Gunung Marapi berpotensi menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan. "Banjir lahar dapat terjadi di lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, terutama di saat musim hujan," kata Wafid.

Di area kawah dan puncak, terdapat potensi bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti CO₂, CO, SO₂, dan H₂S. Oleh karena itu, masyarakat dan pendaki atau wisatawan diimbau untuk tidak memasuki radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek).

Berdasarkan hasil analisis hingga 16 November 2024, Badan Geologi merekomendasikan:

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau wisatawan agar tidak memasuki wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi.

Warga yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak agar mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

Seluruh pihak diminta menjaga suasana kondusif, tidak menyebarkan informasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Pemerintah daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atau Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi.

Wafid menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan instansi terkait. "Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya," tegasnya.

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui situs resmi Badan Geologi di https://geologi.esdm.go.id, PVMBG di https://vsi.esdm.go.id, dan Magma Indonesia di https://magma.esdm.go.id. Aplikasi Magma Indonesia juga dapat diunduh di Google Play Store. Informasi terkini juga tersedia melalui media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram @pvmbg_).

Dengan status Siaga yang masih berlaku, masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari pihak berwenang. Kesiapsiagaan menjadi kunci dalam mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Mari kita bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif dan tidak panik," ujar Wafid.

Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Marapi dan akan mengevaluasi kembali tingkat aktivitasnya secara berkala atau jika terjadi perubahan yang signifikan. Informasi resmi akan disampaikan melalui saluran-saluran komunikasi yang telah ditetapkan.

"Tingkat aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi ini tetap berlaku selama surat atau laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan," tutup Wafid. (*/yki)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |