Entaskan Kemiskinan, Kemensos Kerjasama 12 Perguruan Tinggi di Jabar, Gus Ipul: Kita Gempur Sama-sama

3 days ago 11

BANDUNG — Guna memepercepat pengentasan kemiskinan di Jawa Barat (Jabar), Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi (khususnya) di Jawa Barat.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul secara langsung menandatangani nota kesepahaman tersebut, dengan tujuan agar program yang diberikan lebih terarah, terpadu, berkelanjutan dan efektif.

Sehingga kesejahteraan sosial meningkat secara signifikan. “Kita tahu universitas itu punya lembaga pengabdian masyarakat. Dan memang banyak sekali yang sudah mereka lakukan,” kata Gus Ipul, di Bandung pada Jumat (7/3/2025).

“Kita ingin sekarang ini kerja sama. Kemudian nanti direncanakan dengan baik, sesuai dengan kajian yang perguruan tinggi lakukan. Kemudian kita susun intervensinya, secara berkelanjutan,” kata Gus Ipul di Bandung, Jumat (7/3/2025).

Acara penandatangan tersebut berlangsung di kampus Polteksos, dihadiri Asisten Pemkesra Pemprov Jabar, Dedi Supandi dan Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Jabar Andrie Kustria Wardana.

Berikut ini kerja sama Kemensos dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Jabar, yaitu:

* Institut Teknologi Bandung (ITB).
* Institut Pertanian Bogor (IPB).
* Universitas Padjadjaran (Unpad).
* Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
* Univeraitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
* Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.
* Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Bekasi.
* Universitas Pasundan (Unpas) Bandung.
* Universitas Islam Bandung.
* Universitas Khatolik Parahyangan Bandung.
* Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
* Universitas Maranatha Bandung.

Adapun bentuk kerja sama tersebut salah satu contohnya kata Gus Ipul, adalah dengan mengerahkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kampus yang berfokus di satu desa.

“Kita mulai dari memilih satu desa yang tinggi jumlah masyarakat miskin dan miskin ekstremnya, setelah itu kita akan susun rencana intervensi secara bersama-sama,” terang Gus Ipul.

Sejalan dengan hal itu, Guru Besar Fakultas Teknik Industri ITB, Prof Lienda Aliwarga, menyampaikan pihaknya telah melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan kepada masyarakat dengan menciptakan ekonomi sirkuler di daerah peternakan sapi Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Melalui pemberdayaan sirkuler seperti pengeringan dan pengolahan pangan daun stevia, pengeringan lemon, dan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Itu semua bisa menggerakan ekonomi lokal setempat,” kata Lienda.

Kemudian Gus Ipul, menambahkan bahwa dalam praktiknya, program potensial yang dapat dikolaborasikan bersama perguruan tinggi yaitu program Kampung Anti Miskin dan Sekolah Rakyat.

Khusus pada Program Kampung Anti Miskin, Gus Ipul menekankan program difokuskan pada target penurunan kemiskinan ekstrem diJabar. “Sebanyak 52,45 persen penduduk miskin berada di tiga provinsi yaitu Jatim, Jabar dan Jateng,” ungkapnya.

“Kalau bisa menurunkan kemiskinan di tiga provinsi itu, termasuk Jawa Barat, kemiskinan nasional bisa diturunkan sebesar 50 persen,” pungkas Gus Ipul.

Menurutnya target kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen secepatnya dapat dicapai di tahun 2025, dan selambatnya di tahun 2026. Oleh karena itu, menjadi hal yang krusial untuk mewujudkan kolaborasi bersama perguruan tinggi.

Gus Ipul berpesan agar program yang terlaksana dapat berkelanjutan dan benar-benar bisa mewujudkan kampung yang mandiri. “Gak usah pakai ego sektoral, karena itulah yang menghambat kerja kita selama ini. Mari kita gempur sama-sama,” tandasnya. (Ron/ Hms).

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |