SUKABUMI — Tinjau Lokasi Bencana , Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Himbauan tersebut disampaikan Deden Sumpena usai meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di wilayah Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Senin (14/4/2025).
Deden mengaku, awal peninjauan bersama tim dari BPBD Kabupaten Sukabumi mulai masuk melalui jalur Pasir Suren, selanjutnya menyusuri Desa Mekarasih dan Desa Cibuntu, dimana sepanjang perjalanan menemukan sejumlah titik mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir.
Salah satunya, kata Deden lagi adalah amblasnya jembatan penghubung jalur kabupaten di Desa Mekarasih yang menghubungkan dengan desa Cibuntu yakni jembatan Cibubuay yang berlokasi di Kampung Bojongsari yang terjadi pada Minggu (13/4) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
“Jalur tersebut sampai saat ini belum bisa dilalui. Kebetulan tadi Dinas PU juga sudah meninjau langsung ke lokasi,” ujar Deden kepada Radar Sukabumi saat diwawancara di lokasi.
Setelah dari Mekarasih, lanjut Deden peninjauan dilakukan ke Kampung Legok Loa, Desa Cibuntu, didampingi kepala desa menyusuri rumah rumah secara langsung yang rusak dampak bencana yang terjadi pada 6 Maret 2025 lalu, yang hingga kini masih menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah.
“Juga disini akses jalan kabupaten terganggu, dan rumah-rumah warga banyak yang terdampak. Material longsoran seperti pasir, batu, dan lumpur setinggi kurang lebih dua meteran itu masuk ke pemukiman,” jelasnya.
Untuk itu Deden menegaskan pentingnya langkah-langkah antisipatif ke depan, termasuk percepatan penanganan pasca bencana. Namun, ia juga mengakui bahwa kondisi cuaca yang masih ekstrem menyulitkan proses pemulihan di sejumlah titik.
“Kami akan segera melaporkan hasil tinjauan ini kepada pimpinan agar ada langkah konkret dalam proses percepatan penanganan. Meski demikian, masyarakat harus tetap tenang dan waspada,” katanya.
Deden juga mengingatkan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. BMKG sendiri secara rutin memperbarui prakiraan cuaca setiap dua jam sekali, termasuk untuk wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Kami minta masyarakat tetap waspada, ikuti informasi resmi, dan segera mengungsi bila situasi mengancam keselamatan,” tuturnya.
Adapun terkait jumlah rumah, jalan, dan jembatan yang rusak, Deden menyebut hingga saat ini tim dari BPBD masih melakukan pendataan.
“Data kerusakan masih kami rekap. Bahkan kejadian bencana 6 Maret lalu pun masih dalam proses pendataan karena cuaca yang terus berubah-ubah, misal ketika kita akan melakukan proses pendataan, terjadi lagi bencana, mudah mudahan, mohon doanya dari semuanya, ini bisa segera terselesaikan,” ucapnya.
Sementara itu Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman dalam keterangannya, selain jembatan Cibubuay di Desa Mekarasih amblas, dampak bencana jembatan rusak juga terjadi di kampung Bojong Kopo Desa Loji jembatan darurat tergerus banjir, dan Jembatan di kampung Naringgul Des Loji juga rusak tergerus banjir.
Halaman: 1 2