Muhlis Suhaeri-Mursalin Pimpin AMSI Kalbar 2025-2029, Optimis Hadapi Tantangan Digital

2 weeks ago 27

PONTIANAK – Pagi itu di ruang rapat Hotel Harris Pontianak, udara terasa berbeda. Bukan hanya karena aroma kopi yang menguar dari meja-meja kecil, tapi juga karena energi harapan yang memenuhi ruangan.

Di antara deretan kursi dan puluhan wajah wartawan, editor, hingga pemilik media siber, seorang pria duduk tenang dengan senyum tipis di bibirnya.

Matanya bersinar, seperti menyaksikan mimpi yang tak pernah ia bayangkan akan menjadi nyata. Namanya Muhlis Suhaeri. Ia bukanlah nama asing di jagat jurnalistik Kalimantan Barat.

Sebagai CEO Insidepontianak.com, ia telah cukup lama berkecimpung dalam dunia pemberitaan. Namun hari itu, 11 Juni 2025, adalah momen yang berbeda. Konferensi ke-III Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar sedang berlangsung, dan ia baru saja terpilih sebagai Ketua AMSI Kalbar periode 2025-2029.

Bersamanya, Mursalin, Direktur Utama PON TV, mendampingi sebagai Sekretaris. Pasangan yang awalnya tak banyak diprediksikan oleh para pengamat internal organisasi ini berhasil memperoleh 12 suara dari total 22 suara yang tersedia. Sementara pesaing mereka, Lisius Sahat Tinambunan-Arman, hanya meraup 8 suara, dan satu suara dinyatakan tidak sah.

Ini bukan sekadar kemenangan politik organisasi. Ini adalah simbol perubahan, ambisi, dan semangat kolaboratif yang ingin menegaskan bahwa media siber di Kalimantan Barat tak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Jika menelusuri riwayat karier Muhlis Suhaeri di tubuh AMSI Kalbar, kita akan menemukan pola naik-turun yang biasa dialami oleh figur publik.

Ia pertama kali masuk dalam struktur organisasi sebagai Sekretaris AMSI Kalbar periode 2023-2025, mendampingi Kundori yang saat itu menjabat sebagai Ketua.

Namun, pada tahun 2024, segala sesuatu berubah. Kundori mundur dari jabatannya setelah terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalbar.

Di situlah Muhlis ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua AMSI Kalbar. Awalnya, banyak yang meragukan kemampuan pria kelahiran Pontianak tersebut untuk menjaga stabilitas organisasi di tengah pergolakan dinamika internal dan eksternal.

Namun, Muhlis membuktikan bahwa ia tak hanya mampu menjaga eksistensi AMSI Kalbar, tetapi juga memperkuat hubungan dengan stakeholder lain, termasuk pemerintah daerah dan komunitas media lokal.

Ia menjadi figur yang dikenal lugas namun tetap rendah hati, sosok yang mampu membangun harmoni di tengah perseteruan ideologi antar anggota.

Dan kini, ia resmi menjadi Ketua tetap. Bukan lagi Plt., bukan lagi penjabat sementara. Tapi pemimpin sejati yang dipilih secara demokratis oleh rekan-rekannya.

Sementara Muhlis dikenal sebagai tokoh yang cenderung reflektif, Mursalin hadir sebagai partner yang lebih dinamis. Sebagai Direktur Utama PON TV, ia punya pengalaman langsung dalam menghadapi tantangan bisnis media di tengah gempuran teknologi digital.

Pria yang dikenal aktif dalam pengembangan media lokal di Kalimantan Barat ini memiliki visi yang selaras dengan Muhlis: membangun ekosistem media yang sehat, independen, dan profesional.

Mereka percaya bahwa kolaborasi antar media siber adalah kunci untuk bertahan di era disrupsi. Dalam sebuah obrolan santai usai konferensi, Mursalin menyebut bahwa ia dan Muhlis tidak datang sebagai “penyelamat” atau “revolusioner”, tapi sebagai dua orang yang ingin bekerja keras demi memastikan media siber di Kalbar tetap relevan dan diakui.

“Kami sadar, tantangan ke depan akan makin berat. Tapi kami yakin, dengan solidaritas dan kerja sama, kita bisa lewati semua itu,” ujarnya.

Konferensi III AMSI Kalbar berlangsung aman dan damai. Tak ada ricuh, tak ada gesekan tajam. Semua peserta tampak menghargai proses demokrasi yang dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Proses pemilihan diawasi ketat oleh panitia agar hasilnya benar-benar mencerminkan kehendak mayoritas anggota. Acara dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar siap mendukung eksistensi AMSI Kalbar sebagai wadah strategis bagi perkembangan media siber di daerah.

“Saya sangat mendukung AMSI. Selalu mensupport AMSI. Jangan pernah takut dalam menegakkan kebenaran, memberikan kritik saran kepada siapapun selagi benar,” tegasnya.

Lebih lanjut, Krisantus berharap AMSI Kalbar menjadi wadah pembentukan ekosistem media yang sehat, edukatif, dan inovatif.

Ia juga mendorong agar organisasi ini turut berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pemberitaan yang objektif dan bermakna.

Halaman: 1 2 3

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |