Peringati Hardiknas 2025, Disdikbud Kota Sukabumi Teguhkan Komitmen Wujudkan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan

5 days ago 19

SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 pada Jumat, 2 Mei 2025. Upacara ini berlangsung dengan khidmat dan sederhana di halaman Kantor Pemerintah Kota Sukabumi, Kecamatan Cikole.

Meski digelar secara sederhana, peringatan ini sarat makna. Kepala Disdikbud (Kadisdikbud) Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menegaskan bahwa kesederhanaan pelaksanaan bukan berarti mengurangi esensi peringatan. Justru sebaliknya, Hardiknas tahun ini menjadi momen reflektif untuk memperkuat semangat kolektif dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan bermutu di Kota Sukabumi.

“Peringatan tahun ini kita laksanakan sesuai petunjuk dari Kemendikbudristek, namun tidak mengurangi makna penting dari tema besar Hardiknas 2025 yaitu Meningkatkan Partisipasi Semesta dalam Menyediakan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” ujar Punjul.

“Mewujudkan pendidikan yang berkualitas tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat—guru, orang tua, komunitas, dan sektor swasta untuk menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan bagi semua,” tambahnya.

Semangat gotong royong dalam pendidikan juga digaungkan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi, Roni Abdurachman. Dalam keterangannya, Roni menekankan bahwa guru merupakan ujung tombak dalam kemajuan pendidikan. Oleh karena itu, PGRI akan terus berjuang demi peningkatan kualitas pendidikan sekaligus memperjuangkan kesejahteraan guru.

“Kami dari PGRI menyadari betul bahwa nasib pendidikan sangat ditentukan oleh para guru. Karena itu, kami terus mendorong agar kesejahteraan guru, baik yang berstatus honorer, P3K, maupun PNS, bisa diperhatikan secara serius,” kata Roni.

“Saat ini ada 78 guru honorer yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG), namun belum mendapat tunjangan karena masih dibiayai dari dana BOS pusat. Kami meminta agar para guru ini bisa segera diberikan SK penugasan dari kepala daerah, sehingga mereka masuk dalam beban belanja daerah dan bisa menerima haknya,” jelasnya.

Roni juga berharap tunjangan kinerja guru P3K dan PNS bisa dikembalikan seperti semula. Saat ini, menurutnya, tunjangan tersebut hanya sekitar Rp500.000 dari sebelumnya bisa mencapai Rp1,5 juta. PGRI mengapresiasi keterbatasan anggaran daerah, namun tetap berharap ada solusi terbaik agar para pendidik bisa lebih sejahtera dalam menjalankan tugasnya.

Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki M, menyampaikan pandangan filosofis mengenai makna pendidikan dalam pidatonya. Menurutnya, pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tapi juga proses panjang memanusiakan manusia.

“Hari Pendidikan Nasional 2025 menjadi momen penting untuk kembali meneguhkan hakikat sejati pendidikan: bukan sekadar mencerdaskan, tetapi juga memanusiakan manusia,” ujar Wali Kota.

“Di Kota Sukabumi, pendidikan kami tempatkan sebagai jantung pembangunan berkelanjutan. Ia adalah fondasi utama untuk mencetak generasi yang berdaya, berakhlak, dan beradab,” tegasnya.

Dengan semangat itu, Pemerintah Kota Sukabumi terus melangkah dengan visi besar IMAN: Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis. Melalui pendidikan karakter, pemerintah ingin mencetak insan-insan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kecintaan pada nilai-nilai luhur kebangsaan dan agama.

“Melalui pendidikan, kita menghidupkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap pribadi. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025. Mari kita jadikan pendidikan sebagai jalan pembebas, pencerah, dan pemanusia,” tutup Ayep Zaki.(wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |