Memaknai Hikmah Untuk Belajar Meminta Maaf di Hari Raya Idul Fitri 1446H

1 day ago 8

Surakarta – Hari Raya Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan yang dirayakan seluruh umat muslim diseluruh dunia. Di namakan hari raya kemenangan dikarenakan bahwa selama ini 1 bulan penuh umat muslim sudah melaksanakan Ibadah puasa dengan baik.

Sehingga ibarat ujian, maka umat muslim mendapatkan kelulusan dengan baik oleh Allah SWT. Idul Fitri memiliki makna sebagai hari kemenangan, hari raya suci, dan hari berbuka terakhir puasa.

Dua kata, “id” dan “al-fitri,” berasal dari kata “ada”, kemudian kata ya’udu yang berarti “kembali”, sedangkan “al-fitri” berasal dari kata “suci”, yang berarti “berbuka”, dan “id” berasal dari kata “ada”, yang berarti “ada”. Yang dimaksud kata Suci merupakan terbebas serta bersih dari kesalahan, keburukan serta dosa.

Dimana selama 1 bulan lamanya berpuasa, umat muslim harus menahan hawa nafsu, tidak marah, menahan tidak makan serta minum hingga maghrib sehingga imbalan yang didapatkan umat muslim adalah mendapatkan pahala yang besar serta mendapatkan Rahmat dari Allah SWT.

Tentunya seorang muslim akan mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa lalu yang sudah dilakukan apabila bertaubatan Nasuha.

Tradisi Idul Fitri sendiri di negara Indonesia sendiri memiliki tradisi berkeliling untuk melakukan sungkeman, sungkeman disini merupakan tradisi untuk meminta maaf dari yang muda kepada yang tua.

Meskipun tradisi ini merupakan tradisi jawa yang turun temurun, tetapi kita bisa mengambil hikmah dari tradisi ini. Dimana kegiatan ini mengajarkan kita untuk saling meminta maaf antara satu sama yang lain.

Meskipun meminta maaf tidak harus menunggu hari Raya Idul Fitri atau lebaran, tetapi moment ini bisa digunakan bagi seseorang yang selama ini tidak berani untuk meminta maaf kepada sesama supaya bisa berani meminta maaf.

Begitu juga sebaliknya, bagi yang dimintai maaf bisa belajar untuk belajar berbesar hati untuk memberi maaf.

Moment hari raya Idul fitri juga merupakan moment yang bisa digunakan seorang muslim untuk menyambung tali silaturahmi yang sudah putus. Membuat kekraban sebuah keluarga yang telah lama hilang sehingga bisa tumbuh kembali.

Dalam bidang Pendidikan, moment Idul Fitri mengajarkan kepada siswa atau mahasiswa untuk bisa belajar berbesar hati untuk meminta maaf atau memberi maaf kepada sesama temannya serta belajar untuk menghormati kepada Guru ataupun dosen.

Sebuah Sekolah ataupun kampus merupakan rumah kedua bagi seorang siswa, dimana ditempat tersebut seorang siswa digembleng serta diberikan banyak ilmu untuk masa depan.

Sedangkan selama dirumah, seorang orang tua merupakan seorang Guru utama dalam sebuah madrasah yang disebut dengan madrasah Rumah. Dimana selama 24 jam anak akan dididik oleh Orang tua dari hal terkecil dari adab dasar hingga adab yang besar seperti menghormati kepada sesama.

Hikmah dari Hari Raya Idul Fitri merupakan moment yang tepat bagi seseorang untuk menyambung tali hubungan baik dengan sesama manusia yang ditandai dengan masing-masing pribadi berani mengakui kesalahan dirinya dan berani meminta maaf kepada orang yang lebih muda usianya dan lebih rendah pangkat dan derajatnya, kehidupan masyarakat nampak rukun dan damai.

Persatuan dan kesatuan masyarakat yang tulus dapat kita saksikan dengan jelas. Sedang persatuan dan kesatuan yang tulus dan murni dari sesuatu bangsa itu adalah merupakan salah satu kunci dari keberhasilan dalam mencapai pembangunan lahir dan batin.

Hari Raya Idul Fitri juga menjadi sarana untuk mengeratkan kembali hubungan kita dengan Allah SWT dan manusia. Selama setahun mungkin kita telah melakukan begitu banyak kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Nah, salah satu hikmah Idul Fitri ialah menghadirkan moment saling memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat terutama kepada kedua orang tua kita selama ini yang telah membesarkan kita, kemudian kepada keluarga terdekat kita yang mungkin saja sering kita acuhkan dan juga kepada teman-teman yang bergaul dengan kita baik di lingkungan rumah, sekolah atau di tempat yang sangat jauh.

Kemudian yang terakhir, sebagai seorang hamba, hikmah Idul Fitri lainnya ialah membawa kita untuk semakin dekat kepada Allah SWT.

Ingatkah kamu saat seorang hamba berbuat dosa maka ada empat bukti kecintaan Allah SWT pada kita.

Pertama, rezeki kita tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk.

Kedua, nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya. Ketiga, Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu juga dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib atau dosa kita.

Bahwasanya hari Raya Idul Fitri tidak hanya mempererat hubungan antara sesame muslim saja, tetapi juga mempererat hubungan dengan umat beragama yang lain.

Seperti contohnya disebuah Desa, ketika seorang muslim berkeliling untuk meminta maaf, mereka juga meminta maaf tidak hanya kepada sesame umat muslim saja tetapi juga meminta maaf kepada umat berbeda agama.

Karena bahwasanya pada dasarnya siapapun orangnya serta dari latar belakang apapun, seseorang yang mempunyai salah sudah seharusnya meminta maaf.

Penulis :
Dr. Elinda Rizkasari.,S.Pd.,M.Pd
Dosen prodi PGSD Unisri Surakarta

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |