RADAR SUKABUMI – Penyakit jantung koroner saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Penyakit ini mampu memicu serangan jantung atau dalam medis disebut Sindroma Koroner, sebagian awam menyebutnya ‘angin duduk’.
Kondisi ini sempat dialami oleh pasien wanita berusia 73 tahun dengan gejala angina (nyeri dada) khas serangan jantung. Namun, pasien tersebut berhasil ditangani dengan cepat di layanan Cardiac Emergency Mayapada Hospital Bandung.
Pasien tersebut ditangani langsung oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi di Mayapada Hospital Bandung yakni dr. Dendi Puji Wahyudi, Sp.JP.
Ia menjelaskan bahwa serangan jantung disebabkan oleh tersumbatnya aliran pembuluh darah arteri koroner. Pembuluh darah ini mengirim oksigen dan zat-zat makanan ke otot-otot jantung.
Tanpa adanya aliran darah, maka otot jantung tidak akan berfungsi sehingga menyebabkan kerusakan otot jantung irreversible (tidak akan kembali normal).
“Serangan jantung seperti yang dialami oleh pasien ini diawali dengan gejala khas seperti rasa berat atau tertindih, panas, masuk angin, dan sesak di dada kiri atau tengah tidak bisa ditunjuk yang menjalar ke arah bahu/lengan, leher, dagu, belakang dan ulu hati serta disertai basah berkeringat. Keluhan Nyeri dada ini lama kelamaan terasa lebih sakit, sering, dan berlangsung lama sekitar 5-30 menit. Faktor pencetus lain misalnya aktifitas, stres, dan suhu dingin,” imbuh dr. Dendi.
Menurutnya, serangan jantung dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti usia, gender, dan faktor keturunan. Faktor pencetus lainnya misalnya, aktivitas, stres, dan suhu dingin.
Oleh karena kondisi tersebut termasuk kondisi gawat darurat jantung, maka harus segera ditangani dengan cepat dan tepat untuk menghindari kerusakan permanen otot jantung bahkan kematian.
“Penanganan kegawatan jantung ini memerlukan kecepatan dalam melakukan tindakan medis sejak pasien mengalami keluhan hingga ke rumah sakit untuk dilakukan Primary PCI (Percutaneous Coronary Intervention). Tindakan ini harus segera dilakukan dalam rentang periode emas (golden period) yakni 90 menit pertama sejak pasien tiba di IGD. Ini dilakukan untuk menghindari kerusakan otot jantung yang luas,” jelas dr. Dendi.
Kemudian, pasien menjalani tindakan Primary PCI yang dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di pergelangan tangan atau lipat paha hingga mencapai pembuluh darah koroner jantung. Selanjutnya tindakan dilakukan berupaya untuk membuka sumbatan di pembuluh darah koroner tersebut yang umumnya diakhiri dengan pemasangan stent.
“Pada pasien ini, dilakukan pemasangan 2 stent untuk membuka sumbatan pembuluh darah dan mengembalikan aliran darah normal ke jantung,” ungkapnya.
Menurut dr. Dendi, sumbatan pembuluh darah yang ada pasien tidak terjadi begitu saja, melainkan akibat proses penimbunan lemak yang membentuk plak pada dinding pembuluh darah koroner (aterosklerosis) sampai akhirnya menimbulkan gejala. Hal inilah yang disebut penyakit jantung koroner (PJK).
PJK akan meningkatkan risiko serangan jantung atau sindroma koroner akut, karena permukaan plak yang tidak stabil dapat mencetuskan pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah koroner hingga menutup total pembuluh darah dengan cepat.
Saat gejala-gejala tersebut terjadi, segeralah ke Cardiac Emergency Mayapada Hospital untuk dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Untuk masyarakat Jawa Barat, layanan Cardiac Emergency ini tersedia di Mayapada Hospital Bandung dan Bogor, yang dapat diakses dengan mudah kapan pun dan di mana pun melalui fitur emergency call yang terdapat di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital atau hubungi 150990.
Hospital Director Mayapada Hospital Bandung, dr. Irwan Susanto Hermawan, MM, mengatakan, “Bersama dokter spesialis jantung berpengalaman seperti dr. Dendi dan tim dokter lainnya, Cardiac Emergency Mayapada Hospital Bandung menerapkan pelayanan komprehensif dan berstandar internasional serta kelengkapan fasilitas medis seperti Cathlab. Cardiac Emergency ini adalah bagian dari layanan unggulan Cardiovascular Center Mayapada Hospital yang dapat menangani berbagai masalah jantung mulai dari langkah pencegahan dan deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, bersama tim dokter multidisiplin.”
Cardiovascular Center Mayapada Hospital dikenal dengan kesuksesan dalam melakukan tindakan advanced untuk kasus jantung yang kompleks seperti, penggantian katup jantung (mitral dan aorta), penanganan pembesaran pembuluh darah utama (aneurisma aorta) dengan teknik minimal invasif bernama TEVAR, penanganan kelainan akar aorta dan kondisi keluarnya aorta dan katup aorta dari jantung dengan Bentall Procedure, sampai dengan bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak-anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD dan VSD.
Penanganan masalah jantung yang tepat dapat dikonsultasikan ke tim dokter spesialis jantung yang ada Cardiovascular Center Mayapada Hospital dengan cara membuat jadwal konsultasi via MyCare, atau Anda juga dapat booking layanan skrining jantung secara rutin di MyCare untuk memastikan kondisi kesehatan jantung Anda.
Aplikasi MyCare memudahkan Anda menemukan daftar dan jadwal praktik tim dokter spesialis jantung, dan akses cepat dengan nomor antrean lebih awal dengan transaksi di berbagai sistem pembayaran. Berbagai informasi kesehatan dan promo layanan dari Mayapada Hospital juga dapat Anda temui dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare.
Selain itu, MyCare juga dapat membantu Anda memantau aktivitas kebugaran melalui fitur Personal Health yang terkoneksi dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, jumlah kalori terbakar, jumlah langkah kaki, serta body mass index (BMI). Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store, karena akan ada reward point saat pertama kali registrasi di MyCare yang dapat digunakan sebagai potongan harga layanan di Mayapada Hospital. ***