Ujung Zulfa

7 hours ago 5

Jalan musyawarah itu buntu. Upaya merukunkan mereka juga kandas. Ujung Zulfa Konflik di NU menuju ujung: jabatan ketua umum diisi oleh penjabat (Pj).

Berarti ”pemecatan” Gus Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum PBNU dianggap final.

Penjabat ketua umum itu adalah orang yang selama ini sudah menjabat wakil ketua umum: KH Zulfa Mustofa. Selama ini Kiai Zulfa berada di urutan pertama dalam daftar para wakil ketua umum –tiga orang.

Anda sudah tahu: yang memberhentikan Gus Yahya adalah Rais Aam PB NU KH Miftachul Akhyar. Yang mengangkat pejabat ketua umum juga KH Miftachul Akhyar.

Jabatan rais aam syuriah memang punya wewenang yang besar di PBNU. Tapi Kiai Akhyar jarang tampil. Ia sering mewakilkan ke Prof Dr Mohammad Nuh DEA, wakilnya di syuriah.

Saya istilahkan konflik NU sudah sampai di ujung karena ini: para pengurus di PB NU bisa menerima putusan rois syuriah itu. Konflik akan meruncing kalau, misalnya, para wakil ketua umum tidak ada yang mau diangkat jadi pejabat ketua umum. Apalagi kalau mereka pilih mundur dari kepengurusan.

Sampai tulisan ini saya buat dalam penerbangan dari Bali tadi malam, belum satu pun pengurus PBNU yang menyatakan mundur. Artinya mereka bisa menerima dipimpin pejabat ketua umum Kiai Zulfa Mustofa.

Mengapa bukan jalan islah (damai) yang ditempuh?

“Islah bisa terjadi kalau ada sengketa antarpihak. Ini bukan sengketa. Ini sanksi,” ujar Prof Mohammad Nuh, ketua dewan syuriah Nahdlatul Ulama. Maksudnya, Gus Yahya diberhentikan sebagai sanksi. Ia dianggap bersalah –yang kadar kesalahannya memenuhi syarat diberhentikan oleh rais aam.

Ujung Zulfa

Pj Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa usai ditetapkan dalam Pleno PBNU-ist-

Apa kesalahannya?

Saya tidak tahu. Anda juga tidak tahu. Yang tahu adalah rais aam dan para wakilnya. Bahwa konon ada soal Israel dan tambang batu bara itu kan sifatnya rumor.

Menurut Prof Nuh –mantan Mendikbud dan mantan Menkominfo– rais aam sudah pernah bertemu secara khusus dengan Gus Yahya. Hanya mereka dua orang. Tanggal 17 November 2025. Lalu sekali lagi dua hari setelah itu.

Tentu kita tidak tahu apa yang dibicarakan. Yang kita tahu: dua-tiga hari kemudian muncullah putusan memberhentikan Gus Yahya.

Tentu Gus Yahya tidak bisa menerima keputusan itu: apa gunanya muktamar kalau rais aam bisa mengambil putusan sejauh itu.

Tapi Gus Yahya tidak mungkin melawan keputusan tersebut kalau sekjen PBNU masih dijabat Gus Ipul –Saifullah Yusuf, kini menjabat menteri sosial. Prof Nuh adalah salah satu anggota tim yang penting ketika mensos mendapat tugas membangun sekolah untuk anak termiskin di desa-desa: Sekolah Rakyat.

Maka Gus Yahya, yang masih merasa sebagai ketua umum, memberhentikan Gus Ipul sebagai sekjen. Lalu mengangkat sekjen baru: Dra Amin Said Husni, mantan bupati Bondowoso.

Langkah Gus Yahya itu dinilai ”mbalelo” pada keputusan rais aam syuriah. Maka dilakukanlah sidang pleno syuriah – tanfidiyah PBNU: Selasa malam kemarin. Tempatnya: di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. Menteri Agama KH Prof Nasaruddin Umar dikabarkan hadir –pertanda ke mana arah ujung konflik ini. Di situlah diputuskan mengangkat penjabat ketua umum PBNU: KH Zulfa Mustofa.

Yang diangkat pun bersedia. Kiai Zulfa mengatakan siap memimpin PBNU. Dalam pidato penerimaan jabatan itu Kiai Zulfa menilai dirinya sebagai ”Al Fakir” yang mendapat amanah memimpin NU.

Publik belum banyak kenal nama Zulfa Mustofa –kecuali enam bulan terakhir. Itu berkat potongan-potongan ceramah agamanya yang viral di medsos. Terutama saat Zulfa melantunkan salawat Nabi dalam berbagai irama.

Misalnya ada salawat bernada lagu India Kuch kuch hotahe”. Suara Kiai Zulfa sendiri cukup merdu. Lalu ia lantunkan salawat dengan irama lagu Sunda ‘Manuk Dadali’.

Di Riau irama salawatnya lagu melayu ”fatwa pujangga’. Bahkan ia bisa melantunkan salawat dalam irama lagu lama Mandarin yang masih tetap top: 男儿当自强 – Nán Ér Dāng Zì Qiáng. Di Indonesia lagu itu terkenal dengan sebutan Wong Fei Hong –sebagai lagu film tahun 1991 Once Upon a Time in China.

Kiai Zulfa juga sering ceramah di forum Muhammadiyah. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman antara orang NU dan orang Muhammadiyah. “Kita harus mendukung kalau  Muhammadiyah banyak membangun rumah sakit,” ujar Zulfa. “Orang NU bisa membantu dengan cara menjadi pasiennya,” tambahnya melucu.

Kiai Zulfa juga terus menyuarakan moderasi. Dalam hal ini ia mirip dengan ketua umum PBNU sebelum Gus Yahya: Prof Dr KH Said Aqil Sirodj. Mereka sangat Gus Dur.

Kelebihan Kiai Zulfa dari Gus Yahya adalah penguasaan ilmu agamanya. Juga cara pendekatannya yang membumi. Humor-humornya khas humor orang kecil. Jauh dari sikap elitis.

Kiai Zulfa masih keponakan KH Ma’ruf Amin, mantan rais aam yang juga mantan wakil presiden Republik Indonesia. Ia masih kerabat ulama besar masa lalu Kiai Nawawi Al Bantani dari Banten. Lalu diambil menantu oleh kiai penting di Tegal.

Pekerjaan berikutnya adalah minta pengesahan dari pemerintah –menteri hukum. Lalu berbekal pengesahan itu ia bisa berkantor di gedung PBNU sembilan lantai di Jalan Kramat Raya Jakarta.

Yang terberat: memutuskan siapa yang akan menjadi partner untuk mengerjakan tambang batu bara milik NU di Bontang seluas 25.000 hektare itu. Bisa saja konflik lagi menanti.(Dahlan Iskan)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |