Trump Putus Komunikasi dengan Elon Musk, Ada Apa?

14 hours ago 6

RADAR SUKABUMI – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali jadi sorotan. Kali ini bukan soal kampanye atau politik, tapi soal hubungannya dengan salah satu tokoh teknologi ternama dunia, Elon Musk. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Trump mengaku sudah tidak lagi berbicara dengan Elon Musk dan bahkan tidak tertarik untuk melakukannya lagi.

Padahal, hubungan antara keduanya dulu sempat cukup dekat. Elon Musk pernah hadir dalam beberapa pertemuan penting ketika Trump masih menjabat sebagai presiden. Dikutip dari simplenews.co.id ,bahwa mereka juga pernah berdiskusi soal berbagai isu besar, mulai dari industri otomotif, energi, hingga masa depan teknologi di Amerika Serikat.

Namun kini, suasana sepertinya sudah berubah. Trump terlihat kecewa, dan Elon Musk pun belum memberikan tanggapan langsung yang jelas. Apa yang sebenarnya terjadi?

Diduga Karena Perbedaan Pandangan Politik

Banyak pihak menduga bahwa keretakan hubungan ini disebabkan oleh perbedaan pandangan politik antara keduanya. Trump dikenal sebagai sosok konservatif yang vokal di dunia politik Amerika. Sementara Elon Musk, meski kadang terlihat mendekat ke kubu kanan, lebih sering tampil netral dan mendukung berbagai isu kebebasan berpendapat serta kebijakan berbasis teknologi.

Beberapa waktu lalu, Musk pernah menyatakan bahwa ia tidak sepenuhnya mendukung langkah Trump dalam beberapa isu politik. Ia juga terlihat lebih mendekat ke arah kandidat presiden yang memiliki pendekatan moderat. Hal ini membuat hubungan keduanya perlahan mulai merenggang.

Trump, yang selama ini dikenal punya gaya komunikasi yang blak-blakan, rupanya merasa dikhianati oleh sikap Musk. Ia menyebut bahwa dirinya tidak punya alasan lagi untuk berbicara dengan Musk, karena mereka sudah tidak berada di jalur yang sama.

Isu Media Sosial Jadi Pemicu

Berita hari ini menjelaskan salah satu pemicu lain yang disebut-sebut membuat hubungan keduanya renggang adalah soal media sosial. Elon Musk, setelah mengakuisisi platform media sosial besar, sempat membuka peluang bagi Trump untuk kembali menggunakan akunnya. Tapi Trump malah memilih untuk tetap menggunakan platform miliknya sendiri.

Langkah itu dianggap sebagai bentuk penolakan terhadap upaya Musk yang ingin menjadikan platform media sosial miliknya lebih terbuka untuk semua suara, termasuk tokoh politik seperti Trump. Sikap Trump yang tidak memanfaatkan kesempatan tersebut disebut membuat Musk kecewa, meskipun ia tidak pernah mengatakannya secara terbuka.

Sebaliknya, dari sisi Trump, keputusan Musk untuk tetap memberikan ruang bagi berbagai pandangan di media sosial, termasuk pandangan yang berseberangan dengannya, mungkin juga dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap loyalitas.

Dua Tokoh Kuat dengan Egos Besar

Sulit dipungkiri, baik Trump maupun Musk adalah dua figur besar dengan pengaruh yang luar biasa. Mereka punya basis penggemar masing-masing dan dikenal dengan gaya komunikasi yang unik. Trump dengan gaya politiknya yang keras dan populis, sementara Musk dengan pendekatan teknologi dan inovasi yang kadang nyentrik.

Ketika dua tokoh seperti ini berselisih, maka dampaknya tidak hanya dirasakan oleh mereka pribadi, tapi juga oleh publik luas. Banyak yang menganggap bahwa keretakan hubungan antara Trump dan Musk ini menjadi gambaran bagaimana dunia politik dan dunia teknologi bisa berbenturan, terutama ketika kepentingan dan arah visi mereka tidak lagi sejalan.

Apa Dampaknya bagi Politik dan Bisnis?

Meski terlihat seperti konflik personal, tapi perseteruan antara Trump dan Musk bisa saja berdampak lebih luas. Keduanya punya pengaruh besar dalam dunia politik dan bisnis Amerika. Jika hubungan mereka memburuk, maka bisa saja terjadi pergeseran aliansi atau dukungan dalam berbagai bidang.

Misalnya, dalam isu kendaraan listrik, energi baru, hingga kebijakan perpajakan untuk perusahaan teknologi. Trump yang dikenal sering mengkritik perusahaan besar bisa saja semakin vokal menyerang kebijakan yang mendukung perusahaan seperti milik Musk.

Sebaliknya, Elon Musk mungkin akan lebih berhati-hati dalam mengambil sikap politik, atau justru lebih terbuka mendukung kandidat lain dalam pemilu mendatang. Yang jelas, perbedaan pandangan ini akan terus menjadi sorotan dalam dinamika sosial dan politik Amerika ke depan.

Hubungan antara Donald Trump dan Elon Musk kini tidak lagi hangat seperti dulu. Kekecewaan tampaknya sudah terlalu dalam hingga komunikasi di antara mereka benar-benar terputus. Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya drama antara dua tokoh besar. Tapi bagi yang mengikuti perkembangan politik dan teknologi global, kisah ini menunjukkan bahwa di balik kekuasaan dan inovasi, tetap ada sisi manusia yang penuh emosi dan ego.

Kini, publik tinggal menunggu, apakah hubungan ini akan terus memburuk atau ada kemungkinan untuk membaik. Yang jelas, dalam dunia yang cepat berubah seperti sekarang, segalanya masih bisa terjadi. **

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |