Mahasiswa Teknik Mesin Nusa Putra University Dalami Teknologi Non-Destructive Testing

1 week ago 35

SUKABUMI – Dalam upaya memperkuat keterampilan praktis dan kompetensi teknis mahasiswa, Program Studi Teknik Mesin Nusa Putra Sukabumi University (NPU) menggelar kegiatan kunjungan industri sekaligus bimbingan teknis (BIMTEK) ke Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin (BBSPJILM) atau dikenal juga dengan Metal Industries Development Center (MIDC) di Kota Bandung, Selasa (20/5/2025)

Kegiatan ini menjadi langkah strategis universitas dalam mengintegrasikan pengalaman nyata di lapangan ke dalam proses pembelajaran. Dengan mengusung tema Non-Destructive Testing (NDT), fokus utama pelatihan kali ini adalah penguasaan dua metode penting dalam pengujian tanpa merusak material, yakni Ultrasonic Testing (UT) dan Magnetic Particle Testing (MT). Kedua metode ini sangat vital dalam industri logam dan mesin karena memungkinkan deteksi cacat atau kerusakan internal tanpa merusak komponen yang diuji.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diawali dengan sambutan hangat dari Prof. Sivakumar, dosen internasional Universitas Nusa Putra, yang secara khusus hadir untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya eksposur terhadap praktik teknik di dunia industri global.

“In this era of rapid industrial evolution, exposure to real-world engineering practices is not a luxury — it is a necessity. I believe this visit and technical training will broaden our students’ vision of global engineering standards,”ujar Prof. Sivakumar dengan penuh semangat.

Sambutan tersebut disusul oleh pernyataan dari Irwansyah Syakari, Kepala Bagian Tata Usaha BBSPJILM, yang menyambut baik kehadiran para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa keinginan untuk belajar dan memahami teknologi pengujian yang tidak merusak sangat penting dalam membentuk tenaga teknik yang andal.

“Kami menyambut baik semangat belajar dari mahasiswa Universitas Nusa Putra. Melalui pelatihan ini, kami harap mereka memahami pentingnya inspeksi tanpa merusak material dalam industri,” ucap Irwansyah.

Kegiatan BIMTEK ini tidak hanya menghadirkan materi teori, tetapi juga sesi praktik langsung yang dipandu oleh para teknisi ahli BBSPJILM. Mahasiswa diajarkan prinsip kerja UT dan MT, penggunaan alat pengujian seperti flaw detector dan magnetic yoke, serta bagaimana membaca dan menginterpretasikan hasil uji.

Selain itu, para mahasiswa juga diajak untuk berkeliling laboratorium, melihat fasilitas kalibrasi alat ukur industri, dan berdiskusi langsung dengan praktisi. Hal ini memberikan pemahaman menyeluruh mengenai proses pengujian kualitas dan keamanan produk industri logam.
Salah satu mahasiswa internasional Universitas Nusa Putra asal Afrika, Kenethy Suluho, menyampaikan rasa antusiasnya terhadap pengalaman yang diperoleh selama pelatihan.

“The hands-on session on ultrasonic and magnetic testing was very insightful. It’s amazing to see how defects inside materials can be detected without damaging the product. This experience really expanded my understanding of industrial quality control,” ujarnya.

Menurut dosen pendamping dari Prodi Teknik Mesin Universitas Nusa Putra Zaid Sulaiman,kegiatan ini menjadi tonggak awal kerja sama yang lebih luas antara kampus dan BBSPJILM. Ia menyebut bahwa pelatihan semacam ini akan menjadi bagian penting dalam pembelajaran berbasis industri.

“BIMTEK ini sangat relevan untuk memperkuat kompetensi teknis mahasiswa. Dengan mempelajari metode UT dan MT secara langsung, mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” jelasnya.

Ke depan, Universitas Nusa Putra berencana memperluas kolaborasi ini dalam bentuk riset bersama, program magang industri, hingga pelatihan lanjutan dengan standar internasional. Hal ini sejalan dengan visi kampus untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap pakai di dunia industri global.

Dengan melibatkan mahasiswa lokal dan internasional dalam satu kegiatan, Universitas Nusa Putra menunjukkan komitmennya untuk membangun lingkungan belajar yang inklusif, kolaboratif, dan berwawasan global. Kegiatan BIMTEK ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa, tetapi juga memperkuat jejaring antara kampus dan dunia industri.

Semangat ini selaras dengan upaya kampus dalam mendorong mahasiswa menjadi bagian dari transformasi teknologi di era revolusi industri 4.0, di mana kompetensi praktis dan adaptabilitas menjadi kunci keberhasilan.

“Kami percaya bahwa kegiatan seperti ini akan menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga terampil dan siap terjun ke dunia industri,” tutup Zaid Sulaiman dengan optimis.(*/wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |