SUKABUMI – Semangat pemberantasan korupsi kembali digaungkan dalam momentum Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI) tahun 2025. Senin, (9/12/2025), Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi hadir di Nusa Putra University untuk memberikan kuliah umum bertema penguatan budaya antikorupsi bagi generasi muda.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Kejari Sukabumi untuk mendekatkan edukasi hukum kepada masyarakat, khususnya kalangan akademisi.
Acara ini menghadirkan Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Fahmi Rahman, sebagai pemateri utama. Sementara itu, Plt. Kasubsi 1 Seksi Intelijen, Dimas Fir Rizqi, turut memberikan materi pendukung mengenai bentuk-bentuk korupsi dan strategi pencegahannya.
Di hadapan ratusan mahasiswa, Fahmi Rahman menegaskan pentingnya kesadaran generasi muda terhadap praktik korupsi yang semakin kompleks. Ia menyampaikan bahwa mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa yang harus memiliki integritas kuat sejak dini.
“Nusa Putra University ini merupakan universitas yang sangat bagus di wilayah Kabupaten Sukabumi dan lokasinya juga berdekatan dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi. Mahasiswanya pun sudah banyak, kurang lebih 9–10 ribu mahasiswa. Saya berharap materi yang saya sampaikan hari ini dapat menjadi trigger bagi mahasiswa sebagai generasi penerus, khususnya di bidang hukum dan terutama dalam pencegahan korupsi,” ujar Fahmi.
Materi yang disampaikan mencakup pemahaman dasar tentang korupsi, modus-modus terkini, hingga bagaimana mahasiswa dapat membangun budaya antikorupsi di lingkungan kampus maupun masyarakat. Suasana diskusi terlihat hidup ketika mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan seputar penanganan kasus korupsi dan tantangan jaksa dalam menjalankan tugasnya.
Kehadiran Kejari Sukabumi mendapat apresiasi dari pihak kampus. CSA. Teddy Lesmana, Sekretaris Universitas Nusa Putra, menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara lembaga pendidikan dan aparat penegak hukum.
“Tentunya kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi langkah Kejaksaan Negeri Cibadak. Hari ini Pak Kasi datang langsung menjadi narasumber dalam kuliah umum Hari Anti Korupsi Sedunia. Dari tahun ke tahun kami terus bersinergi dengan kejaksaan dalam upaya meningkatkan literasi antikorupsi bagi mahasiswa,”ungkapnya.
Kerja sama antara Nusa Putra University dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir dalam berbagai program edukasi hukum, seperti sosialisasi, penyuluhan, dan forum diskusi.
Antusiasme mahasiswa begitu terasa. Banyak dari mereka mengaku mendapatkan pemahaman baru mengenai proses pemberantasan korupsi dan peran jaksa dalam sistem peradilan.
Salah satu peserta kuliah umum mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat baginya, terutama karena ia bercita-cita menjadi seorang jaksa.
“Cukup banyak pelajaran yang kami dapat dari para jaksa, terutama tentang pentingnya memahami hukum. Bagi saya yang ingin menjadi calon jaksa, materi ini sangat bermanfaat. Banyak pertanyaan kami yang akhirnya terjawab,” ujarnya.
Ia menambahkan tekad kuatnya untuk menjadi bagian dari aparat penegak hukum di masa depan.
“Kalau ditanya seberapa ingin menjadi jaksa, saya jawab 10 dari 10. Selain cakupannya luas, menjadi jaksa juga merupakan kebanggaan tersendiri karena bisa menjadi pengacara negara dan membela negara. Saya ingin sekali berada di posisi itu suatu hari nanti,” tuturnya penuh semangat.
Melalui kuliah umum ini, Kejari Kabupaten Sukabumi berharap mahasiswa dapat memahami bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari diri sendiri. Integritas, kejujuran, dan keberanian menolak praktik tidak etis menjadi fondasi penting menuju Indonesia yang bersih dari korupsi.
Sinergi antara lembaga penegak hukum dan dunia pendidikan seperti yang dilakukan hari ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dalam menjaga etika dan hukum.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, baik Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi maupun Nusa Putra University menegaskan komitmen bersama untuk terus memperkuat literasi hukum, membangun kesadaran antikorupsi, dan mendorong mahasiswa menjadi agen perubahan demi masa depan bangsa yang lebih bersih dan berintegritas.(wdy

19 hours ago
6













































