Guru BK SMPN 7 Kota Sukabumi Jadi Fasilitator Nasional, Dorong Layanan BK Lebih Relevan dan Kekinian

13 hours ago 12

SUKABUMI – Komitmen peningkatan layanan Bimbingan dan Konseling (BK) terus diperkuat melalui Program 7 Jurus BK Hebat yang menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah terpilihnya Guru BK SMPN 7 Kota Sukabumi, Nurfitriyani sebagai Fasilitator Nasional (Fasnas) tahun 2025.

Penunjukan ini berawal dari undangan resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang disampaikan melalui sistem pada Juli 2024. Dari Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, terdapat tiga pendidik yang terpanggil, yakni Nurfitriyani dari SMPN 7 Kota Sukabumi, Risa Savitri dari SMPN 8 Kota Sukabumi, serta Eka Citra dari SMP IT Iman.

“Perasaan saya tentu sangat antusias, karena ini adalah program prioritas pemerintah. Artinya, program ini memiliki visi yang jelas dan arah yang kuat,” ujar Nurfitriyani.

Sebagai Fasilitator Nasional, Nurfitriyani mengemban tugas menguasai dan mengimplementasikan 7 Jurus BK Hebat, yang diawali dengan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) selama lima hari pada Juli 2024. Proses berlanjut dengan penyamaan persepsi pada Agustus, penugasan melatih calon Fasilitator Daerah (Fasda) selama satu minggu secara daring dan empat hari luring, pendampingan ke sekolah selama tiga hari, refleksi program, hingga pengimbasan kepada guru SD dan SMP selama empat hari.

Karena berasal dari Jawa Barat, sasaran pengimbasan yang dilakukan adalah para guru BK calon Fasilitator Daerah di wilayah Jawa Barat. Selain itu, Nurfitriyani juga secara aktif mengimbaskan program ini di satuan pendidikan tempatnya bertugas.

Dalam Program 7 Jurus BK Hebat, terdapat tujuh kompetensi utama. Lima di antaranya—Kenali Potensi, Kelola Emosi, Tumbuhkan Resiliensi, Jaga Konsistensi, dan Jalin Koneksi—berfokus pada penguatan karakter dan kompetensi murid. Sementara dua jurus lainnya, yakni Membangun Kolaborasi dan Menata Situasi, menjadi bagian dari dukungan sistem agar layanan BK terintegrasi dengan ekosistem sekolah.

“Program ini sangat berdampak, terutama di tengah perkembangan teknologi dan tantangan zaman. Layanan BK harus relevan dengan kebutuhan murid saat ini. Bahkan, proses bimbingan tidak hanya dilakukan guru BK, tetapi juga dapat melibatkan wali kelas dan guru mata pelajaran yang telah dibekali keterampilan 7 jurus ini,” jelasnya.

Di SMPN 7 Kota Sukabumi, implementasi 7 Jurus BK Hebat dilakukan melalui pendekatan kekinian yang disukai murid, termasuk teknik gamifikasi. Salah satu metode yang diterapkan adalah ARKA (Aktivitas, Refleksi, Konseptual, dan Aplikasi), yang menjadikan layanan BK lebih menyenangkan, aplikatif, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari murid.

Dari sisi dukungan sistem, sekolah kini memiliki alur penanganan masalah murid yang lebih jelas serta peningkatan kapasitas guru dalam memberikan bimbingan sebagai modal awal menjadi guru wali.

Dukungan serupa juga datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Setelah refleksi program di BBGTK, dinas langsung menindaklanjuti dengan kegiatan pengimbasan dan pelatihan. Pada bulan ini, pengimbasan Program 7 Jurus BK Hebat telah berhasil dilaksanakan bagi kesiswaan SD dan SMP se-Kota Sukabumi bersama para Fasilitator Daerah.

“Luar biasa sekali respons dan dampaknya,” ungkap Nurfitriyani.

Ke depan, ia berharap layanan BK benar-benar dipandang sebagai bagian integral dari satuan pendidikan. Menurutnya, tanggung jawab terhadap kesejahteraan psikologis murid bukan hanya milik guru BK, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pendidik.

“Keterbatasan jumlah guru BK di sekolah membuat kompetensi bimbingan perlu dimiliki guru mata pelajaran. Selain itu, dukungan sarana seperti ruang BK berstandar nasional juga sangat dibutuhkan,” harapnya.

Ia pun menyampaikan pesan khusus bagi para guru BK di seluruh Indonesia agar tetap menjadi navigator bagi murid dalam menemukan jati diri.

“Di tengah keterbatasan dan tantangan layanan, kita masih bisa mengusahakan banyak hal. Minimal dengan altruisme kita demi generasi masa depan yang sejahtera secara psikologis,”ucapnya.

Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh berbagai pihak. Kepala SMPN 7 Kota Sukabumi, Erlina, mengaku bangga atas capaian tersebut.

“Sebagai kepala sekolah, saya tentu merasa bangga. Kami mendukung penuh, baik secara material maupun spiritual, termasuk memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengikuti diklat, bimtek, serta mengembangkan kompetensinya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa sekolah secara konsisten mendorong peningkatan kualitas pendidik melalui IHT, kerja sama dengan perguruan tinggi dan pemerintah, serta pemberian reward bagi guru dan siswa berprestasi.(wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |