Bangkit dari Keterbatasan, Guru TK Sukakarya Sukabumi, Nura Puspa Nirwani Taklukkan Panggung Nasional

2 days ago 10

SUKABUMI – Prestasi membanggakan kembali lahir dari dunia pendidikan Kota Sukabumi. Nura Puspa Nirwani, guru TK Sukakarya, berhasil meraih Juara 1 Nasional kategori Dedikasi dan Prestasi jenjang PAUD pada peringatan HUT PGRI ke-80 yang digelar pada 29 November 2025 di Jakarta.

Kemenangan ini menjadi sejarah baru bagi sekolah kecil tersebut, sekaligus bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi di tingkat nasional.

Perjalanan prestasi Nura dimulai pada bulan September, ketika sekolah menerima surat dari YPLP tentang pelaksanaan seleksi lomba Dedikasi dan Prestasi guru PAUD. Ia mengikuti seleksi tingkat Kota Sukabumi dan berhasil lolos ke tahap provinsi.

Pada 7 November 2025, Nura mengikuti tahap penting di Provinsi Jawa Barat—seleksi yang mencakup wawancara dan presentasi inovasi. ulai dari kelayakan mengikuti lomba, inovasi pembelajaran, bukti fisik karya, hingga pemahaman terhadap video pembelajaran yang dibuat. “Seleksinya tiga tahap, tiga ruangan, dan tiga juri dengan indikator berbeda-beda,” ungkap Nura.

Sore hari setelah seleksi, hasil diumumkan. Nura dinyatakan lolos ke tingkat nasional. Namun perjuangan belum selesai. Ia harus menyiapkan sejumlah dokumen tambahan, termasuk video profil lengkap yang menampilkan dedikasinya mulai dari berangkat dari rumah, proses mengajar, hingga karya yang telah dihasilkan.

Dengan waktu persiapan yang sangat singkat hanya dua hari Nura menyelesaikan seluruh persyaratan. Pada 26 November, kabar menggembirakan itu dating, Nura Puspa Nirwani dinyatakan sebagai Juara 1 nasional.

“Waktu diumumkan, saya syok, kaget. Tidak menyangka bisa menjadi juara di tingkat nasional, apalagi ini pertama kali saya ikut lomba,” tuturnya haru.

Salah satu faktor yang membuat Nura unggul adalah portofolio karyanya. Saat seleksi provinsi, ia menjadi satu-satunya peserta yang telah memiliki buku karya pribadi—ditulis saat kuliah berkolaborasi dengan dosen dan teman-temannya. Buku tersebut bahkan sudah diperjualbelikan di marketplace.

Selain itu, Nura juga telah menerbitkan dua jurnal internasional, yang ia tulis sejak masih mahasiswa. “Mungkin dari situlah nilai plusnya,” katanya.

Inovasi yang diajukan Nura berfokus pada media pembelajaran berbahan sederhana, memanfaatkan kardus bekas untuk membuat puzzle, ‘rumah pintar’, dan berbagai alat belajar lain yang relevan dengan perkembangan anak.

TK Sukakarya merupakan sekolah kecil dengan mayoritas siswa dari keluarga menengah ke bawah. Keterbatasan dana membuat sekolah tidak bisa mengandalkan LK (lembar kerja) berbayar yang kini banyak digunakan di TK lain. Karena itu, inovasi berbahan daur ulang menjadi solusi efektif.

“Media jadi tidak membosankan, murah, tapi tetap bisa menunjang semua aspek perkembangan anak,” jelas Nura.

Inovasi ini bukan dibuat mendadak menjelang lomba, melainkan sudah diterapkan sejak 2022 sebagai bentuk dedikasi jangka panjang Nura kepada sekolah.

Tidak hanya gurunya, anak-anak TK Sukakarya juga menunjukkan prestasi gemilang. Dalam satu tahun terakhir, sekolah meraih 9 penghargaan, dari tingkat kecamatan hingga provinsi.

Salah satu yang menonjol adalah lomba fashion show batik dan lomba melukis batik dalam rangka Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu. Anak-anak didikan Nura berhasil menjadi juara di kecamatan, kota, hingga meraih juara favorit tingkat Provinsi Jawa Barat.

“Dari sekolah kecil bisa sampai provinsi, bahkan nasional. Itu yang membuat penghargaan Dedikasi dan Prestasi ini terasa sangat layak,” kata Nura.

Nura mengakui bahwa ide inovasi media bekas awalnya terinspirasi ketika ia masih mengajar di TK Negeri Pembina Baros. Saat itu ia sering mendampingi guru senior, Bu Dede, yang rutin membuat media pembelajaran dari barang bekas.

Pengalaman tersebut berkembang saat Nura menjadi Guru Penggerak, yang menuntut guru memiliki karya inovatif.

“Media yang jadi itu kadang membuat anak jenuh, dan harganya mahal. Sedangkan sekolah kami terbatas fasilitas. Jadi saya pikir kenapa tidak memanfaatkan yang ada,” ujarnya.

Ke depannya, Nura menargetkan prestasi ini bisa menembus level internasional dan berencana kembali menulis buku cerita yang merupakan karya pribadi.

Kepala TK Sukakarya, Desti Suminar, menyampaikan kebanggaannya.

“Saya sangat bangga. Sekolah kami memang kecil, bukan sekolah mewah. Tapi alhamdulillah guru dan anak-anaknya bisa berprestasi hingga nasional,” kata Desti.

Ia menegaskan bahwa sekolah selalu memberikan dukungan berupa waktu dan fasilitas untuk guru mempersiapkan lomba. “Harapannya bukan hanya Bu Nura, tetapi guru lain juga termotivasi untuk terus berprestasi,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Novian Restiadi, turut mengapresiasi pencapaian tersebut.

“Ini prestasi yang luar biasa karena bersaing di tingkat nasional. Harapannya ke depan tidak hanya Bu Nura, tetapi menjadi motivasi bagi guru lainnya untuk berprestasi,” ujar Novian.

Ia menilai bahwa pencapaian guru seperti Nura akan menjadi modal penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mencetak generasi penerus bangsa.(wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |