Dukungan KKN UMMI Kelompok 18 Terhadap UMKM Dodol Pocong di Desa Ciwalat

2 days ago 10

RADARSUKABUMI – Warga Desa Ciwalat, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, kini tengah berbangga dengan lahirnya inovasi kuliner unik yang diberi nama Dodol Pocong Ciwalat. Produk olahan tradisional ini berhasil menarik perhatian masyarakat karena menggabungkan cita rasa khas dodol Sunda dengan kemasan kreatif bernuansa lokal.

Dodol Pocong Ciwalat dikembangkan oleh kelompok pemuda desa yang ingin mengangkat potensi pangan lokal sekaligus menciptakan identitas baru bagi desanya. Nama “pocong” dipilih bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai strategi pemasaran kreatif agar mudah diingat, sekaligus menonjolkan ciri khas unik dari Desa Ciwalat.

Pernah dengar tentang Dodol Pocong?

Kuliner unik ini bukan berasal dari cerita horor, melainkan dari Desa Ciwalat. Sebuah desa yang masih setia menjaga cita rasa tradisionalnya.

Tidak seperti dodol pada umumnya, Dodol Pocong punya keunikan pada bungkusnya yang menyerupai balutan kain ala pocong. Meski namanya terdengar seram, justru kemasan inilah yang membuatnya menarik dan membuat banyak orang penasaran untuk mencoba.

Menurut salah satu penggagas, ide ini lahir dari keinginan agar produk tradisional seperti dodol tetap relevan di era modern.

“Anak muda biasanya kurang tertarik dengan makanan tradisional. Dengan kemasan dan branding yang unik, kami ingin mengubah pandangan itu sekaligus menjadikan dodol sebagai oleh-oleh khas Desa Ciwalat,” ujarnya.

Produk ini menggunakan bahan alami dari hasil bumi sekitar, seperti ketan, kelapa, dan gula aren asli Sukabumi. Proses pembuatannya tetap mempertahankan cara tradisional sehingga menghasilkan rasa manis legit yang khas.

Dalam rangka meningkatkan promosi dan daya jual dodol pocong, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Kelompok 18 melaksanakan program kerja pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kolaborasi antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan UMKM Dodol Pocong di Desa Ciwalat memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan potensi lokal sekaligus meningkatkan daya saing produk.

Mahasiswa sebagai agen perubahan hadir dengan pengetahuan, kreativitas, serta akses terhadap teknologi dan informasi, sementara UMKM memiliki pengalaman, kearifan lokal, serta keterampilan dalam mengolah dan menjaga kualitas produk tradisional.

Melalui kerja sama ini, mahasiswa dapat membantu UMKM Dodol Pocong dalam berbagai aspek, antara lain:

  • Branding dan pemasaran: Tim KKN dapat mendesain kemasan yang lebih menarik, mengelola promosi melalui media sosial, pembuatan e-commerce, seperti Shopee, Instagram, dan Facebook. Upaya ini diharapkan agar memperluas jangkauan pasar.

Shopee: Dodolpocongciwalat

Instagram: dodolpocongciwalat

Facebook: Putri Mandiri

  • Inovasi produk: Kolaborasi dapat mendorong pengembangan kemasan modern tanpa menghilangkan cita rasa tradisional.Dodol-Pocong
  • Manajemen usaha: Mahasiswa dapat memberikan pendampingan dalam strategi bisnis, hingga penggunaan platform digital untuk penjualan. 
  • Pemberdayaan masyarakat: Kerja sama ini juga meningkatkan keterlibatan warga, khususnya generasi muda, dalam melestarikan kuliner khas desa.

Program kerja ini mendapat apresiasi dari ketua UMKM dodol pocong. Ketua UMKM dodol pocong Ibu Metiawati , menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN kelompok 18.

“Terima kasih, untuk KKN kelompok 18 dari UMMI semoga apa yang kalian perjuangkan sukses,” ungkapnya.

Selain memberikan banner tanda pengenal mahasiswa KKN UMMI kelompok 18 membuatkan logo sebagai tanda pengenal, lalu melakukan pendampingan berupa

Ketua UMKM Dodol Pocong Ibu Metiawati, menyampaikan harapannya ’’Harapan ibu dodol pocong itu ingin dikenal lebih luas, bisa keluar negeri, ingin lebih berkembang usahanya, ingin lebih meningkatkan produksi dan kualitasnya.” Ucapnya.

Dengan adanya sinergi antara mahasiswa KKN dan UMKM, Dodol Pocong tidak hanya menjadi produk kuliner unik, tetapi juga ikon pemberdayaan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Kolaborasi ini menciptakan manfaat ganda: mahasiswa memperoleh pengalaman nyata dalam pemberdayaan masyarakat, sementara UMKM mendapatkan dukungan untuk berkembang, berdaya saing, dan mampu menjadi kebanggaan Desa Ciwalat serta Kabupaten Sukabumi. **

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |