BANDUNG — PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan monitoring program Keanekaragaman Hayati Aviation Fuel Terminal (AFT) Husein Sastranegara yang berfokus pada pelestarian tanaman langka Saninten (Castanopsis argentea). Kegiatan ini berlangsung di Desa Suntenjaya, Lembang, Bandung pada Rabu (31/7).
Hadir dalam kegiatan tersebut Region Manager Corporate Operation & Services JBB, Julian Hanafiah Lubis, bersama jajaran manajemen AFT Husein Sastranegara, tim Communication, Relations & CSR Regional JBB, serta sejumlah pihak mitra dan komunitas lingkungan, termasuk Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pengelola Hutan (BKPH), Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Bandung Utara, Saninten Indonesia, Karang Taruna, komunitas mahasiswa Universitas Padjadjaran, dan Koperasi Buana Walatra Sejahtera.
Region Manager Corp. Opt. & Serv. JBB Julian Hanafiah Lubis beserta tim Manajemen COS JBB mengungkapkan jika kegiatan ini sebagai salah satu dukungan Pertamina kepada masyarakat untuk pelestarian lingkungan khususnya di wilayah Regional Jawa Bagian Barat.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan Pertamina terhadap pelestarian lingkungan, sekaligus sarana edukasi bagi masyarakat serta warisan ekologis untuk generasi mendatang,” ujar Julian.
Upaya konservasi ini bertujuan melestarikan tanaman Saninten yang dilindungi dan semakin langka, sekaligus mendukung penyerapan karbon jangka panjang untuk mitigasi perubahan iklim. Program ini juga telah terintegrasi dengan inisiatif DUTA BERJAYA (Edukasi Wisata Bersama Suntenjaya), yang mendorong peningkatan kapasitas pemuda desa dalam pengelolaan wisata berbasis lingkungan yang lebih baik.
Sebagai bagian dari aksi konservasi, kegiatan ini juga mencakup penanaman kembali delapan pohon Saninten sebagai lanjutan dari program tanam yang telah berlangsung sejak 2021. Selain itu, mengunjungi salah satu mitra binaan Pertamina SUSU KAN! di Desa Suntenjaya menjadi salah satu agenda yang dilakukan. Berasal dari peternakan sapi perah, mitra binaan ini memproduksi permen karamel susu dan memanfaatkan limbah peternakan untuk produksi biogas.
Biogas alami tersebut digunakan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan, menggantikan bahan bakar konvensional untuk kebutuhan rumah tangga dan operasional peternakan. Inisiatif ini mencerminkan penerapan prinsip ekonomi sirkular sekaligus meningkatkan ketahanan energi lokal.
Leni Suswanti, perwakilan Saninten Indonesia, menyambut baik kesinambungan program ini.
“Kami berharap upaya konservasi ini memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan menjadi kontribusi penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hayati,” ujar Leni.
Kemudian, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Satria August Susanto, turut menegaskan komitmen Pertamina terhadap pengembangan desa binaan akan terus dilakukan.
“Kami mendukung penuh inisiatif yang memperkuat kemandirian ekonomi, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Desa Suntenjaya kami harapkan menjadi contoh sukses wilayah binaan yang berkelanjutan,” ujar Satria.
Program konservasi Saninten dan pemberdayaan melalui produk olahan susu ini menjadi bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga Regional JBB dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 7 (energi bersih dan terjangkau), poin 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), serta poin 15 (menjaga ekosistem daratan). (adv/sri)