Langgam.id– Universitas Andalas melalui Pusat Studi Humaniora (PSH) menggelar Orasi Budaya sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi dan kontribusi maestro sastra Minangkabau, Makmur Hendrik. Acara yang berlangsung Rabu (4/6/2025) di Convention Hall Limau Manis ini sekaligus memperingati 78 tahun usia penulis legendaris tersebut.
Makmur Hendrik, yang dikenal luas melalui karya monumentalnya Tikam Samurai, menerima Lifetime Achievement Award dari Universitas Andalas sebagai pengakuan atas peran besarnya dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal melalui karya sastra.
Ketua Departemen Ilmu Sejarah sekaligus perwakilan PSH, Dr. Zuqaiyyim, M.Hum., menyatakan bahwa orasi budaya ini merupakan bentuk penghormatan terhadap tokoh-tokoh sastra yang memberi dampak besar bagi kebudayaan daerah. Ia menambahkan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan mampu memantik semangat generasi muda untuk kembali mencintai warisan budaya mereka.
“Orasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga momentum reflektif. Kita ingin agar mahasiswa dan sivitas akademika menggali kembali nilai-nilai luhur dari karya sastra lokal,” ungkap Zuqaiyyim.
Sekretaris Universitas Andalas, Dr. Aidinil Zetra, S.IP., MA., juga menekankan pentingnya menggali filosofi kehidupan yang tersimpan dalam karya-karya Makmur Hendrik.
“Beliau adalah representasi nyata budaya Minangkabau. Tulisannya penuh dengan pesan moral yang relevan untuk masa kini,” ujarnya.
Isa Kurniawan dari Himpunan Media Sumbar (Hamas) menyuarakan keprihatinan atas menurunnya gairah kepenulisan di kalangan muda. Ia menilai sosok Makmur Hendrik seharusnya menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk berani berkarya dan meninggalkan jejak literasi yang kuat.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh budaya dan sastra Sumatera Barat, seperti ulama sekaligus penulis H. Mas’oed Abidin, wartawan senior Drs. Khairul Jasmi, MM, serta Ketua LKAAM Fauzi Bahar. Para penyair dan penulis turut memberikan testimoni menyentuh tentang pengaruh karya Makmur Hendrik dalam perjalanan sastra lokal.
Melalui penganugerahan ini, Universitas Andalas menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan kebudayaan di Sumatera Barat. PSH berkomitmen menjadikan kampus sebagai ruang hidup bagi gerakan seni dan budaya yang relevan dengan zaman serta mengakar pada nilai lokal.
Dengan semangat kebudayaan sebagai fondasi peradaban, Orasi Budaya kali ini menjadi penanda bahwa karya dan semangat Makmur Hendrik tetap hidup di tengah perubahan zaman.(*/f)