SUKABUMI – SDN Brawijaya yang terletak di kawasan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, memiliki semangat luar biasa dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan berpihak pada anak. Dalam momentum penuh makna ini, SDN Brawijaya menggelar Deklarasi Sekolah Ramah Anak (SRA) yang di gelar di lapangan sekolah, pada, Rabu (30/7/2025). Kegiatan ini menjadi sebuah langkah konkret dalam mewujudkan sekolah yang menjadi rumah kedua yang menyenangkan bagi para siswanya.
Acara yang berlangsung meriah dan sarat pesan moral ini turut menghadirkan narasumber dari Polres Sukabumi Kota, yaitu anggota kepolisian Bapak Dadang, yang menyampaikan materi penting mengenai perlindungan anak dan pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Komite SDN Brawijaya yang baru, Pak Arie, para dewan kelas, serta sejumlah alumni SDN Brawijaya yang antusias menyaksikan transformasi positif di sekolah almamater mereka.
Kepala SDN Brawijaya, Histato, menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari komitmen jangka panjang untuk menciptakan ruang belajar yang aman, sehat, dan menghargai hak-hak anak.
“Sekolah Ramah Anak bukan hanya sebuah program, tetapi semangat yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan sekolah. Ini tentang bagaimana kita memastikan bahwa anak-anak merasa dihargai, dilindungi, dan didorong untuk berkembang secara optimal, baik secara akademis maupun emosional,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa SRA di tingkat sekolah dasar seperti SDN Brawijaya merupakan upaya sistematis untuk menciptakan suasana belajar yang penuh kasih, jauh dari kekerasan, diskriminasi, dan tekanan psikologis.
Dalam deklarasinya, SDN Brawijaya menekankan empat prinsip utama yang menjadi pondasi program Sekolah Ramah Anak yaitu Non-Diskriminasi yaitu semua anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama dalam pendidikan.
Kemudian Kepentingan Terbaik bagi Anak, dimana setiap kebijakan dan kegiatan sekolah diutamakan demi kebaikan dan kesejahteraan anak. Penghargaan terhadap Hak Anak yaitu anak-anak diberikan ruang untuk menyuarakan pendapat dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut mereka. Partisipasi Aktif Anak yaitu sekolah mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pengembangan karakter dan kepemimpinan.
“SDN Brawijaya telah mulai menerapkan berbagai inovasi yang sejalan dengan konsep SRA seperti, Pembelajaran yang menyenangkan dengan metode interaktif seperti diskusi kelompok, bermain peran, dan penggunaan media pembelajaran digital telah menjadi bagian dari keseharian di kelas. Kemudian juga untuk fasilitas sekolah menyediakan toilet bersih dan terawat, kantin yang menjual makanan sehat, serta ruang bermain yang aman dan menyenangkan. Untuk program pengwembangan diri kita ada kegiatan seperti senam pagi bersama, kelas keterampilan, dan pelatihan kepemimpinan mini bagi siswa menjadi sarana mengasah potensi dan karakter, dan kita juga melibatkan orang tua dan masyarakat dalam komunikasi terbuka dengan wali murid, kegiatan gotong royong, serta keterlibatan alumni menjadi jembatan kuat dalam membangun lingkungan belajar yang suportif terkahir kita juga ada pelatihan anti-perundungan (bullying), sesi konseling, serta kotak pengaduan rahasia disediakan untuk memberikan rasa aman bagi siswa yang mengalami tekanan atau masalah,” jelasnya.
Histato menambahkan, dengan dideklarasikannya SDN Brawijaya sebagai Sekolah Ramah Anak, diharapkan semangat ini dapat menjalar ke sekolah-sekolah lain di Kota Sukabumi. Sebab pada akhirnya, sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk membangun karakter, nilai kemanusiaan, dan kehidupan sosial yang harmonis.
“Deklarasi ini bukan akhir, melainkan awal dari perubahan. SDN Brawijaya telah menyalakan obor harapan bahwa masa depan pendidikan Indonesia bisa lebih cerah—berangkat dari langkah-langkah kecil namun penuh makna seperti ini,’ pungkasnya. (wdy)