KARAWANG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa seluruh murid baru tahun pelajaran 2025/2026 yang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Panca Waluya tahun 2025 mendapatkan kursi dan meja.
Bahkan Kang Dedi Mulyadi (KDM) –sapaan akrab Gubernur Jabar- memastikan, bahwa pihaknya (Pemprov Jabar –red) akan membantu sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas dalam kegiatan belajar.
Ditegaskan KDM, bantuan tersebut akan diberikan tanpa harus menunggu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar. “Nanti dipenuhi semuanya. Kemarin ada laporan ke saya, kursi cukup, tapi kalau hari ini kurang, nanti kita dukung kursi dan mejanya,” kata KDM dilansir laman Disdik Jabar, Senin (14/7/2025).
KDM juga menyebut, hari ini (Senin/14/7) Pemprov Jabar mulai mendistribusikan bantuan berupa pendingin ruangan (AC) untuk sekolah. Ada kurang lebih 800 unit AC yang akan dipasang. “Dua hari ini sudah 150 unit AC dipasang dari target 800 yang akan dipasang,” ucapnya.
Sekolah Tempat Bertumbuh
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto memantau pelaksanaan MPLS di SMAN 1 Cikampek. Ia pun mengapresiasi para peserta didik yang berangkat ke sekolah secara mandiri, seperti menggunakan sepeda atau berjalan kaki.
Dikatakaan Purwanto, bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk anak-anak bertumbuh dan berkembang. “Lima hari ke depan, siswa kelas X akan mengenal lingkungan sekolahnya, lingkungan belajarnya, berkenalan dengan kakak kelasnya, dan bertumbuh di sekolah yang ramah, bebas dari perundungan dan kekerasan,” terangnya.
“Melalui MPLS, mari jadikan sekolah tempat yang aman untuk anak-anak bertumbuh dan berkembang dengan cinta dan kasih sayang,” kata Purwanto menambahkan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, MPLS Panca Waluya berarti mengenalkan murid baru pada 5 jalan menuju kebahagiaan, yaitu menjadi cageur, bageur, bener, pinter, dan singer. “Hasil akhirnya adalah menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama,” tuturnya.
Berjalan Kondusif
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala SMAN 1 Klari, Unang Suryaman mengatakan, kalau pihaknya melakukan pengawasan dan pendampingan agar pelaksanaan MPLS berjalan aman dan lancar. Di hari pertama lanjutnya, pelaksanaan MPLS berlangsung tertib dan kondusif.
“Alhamdulillah, tertib dan kondusif, tugas terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan anak-anak kita bahagia mengikuti MPLS Panca Waluya dan mendapatkan manfaat,” harapnya.
Salah satu murid baru SMAN 1 Klari, Nandang Mulyaman, mengaku sangat senang mengikuti MPLS di sekolah barunya. “Kakak-kakaknya baik banget, enggak ada senioritas. Mereka bantuin kita biar jadi yang terbaik,” ungkapnya.
Siswa lulusan SMPN 3 Klari itu menyebut, di hari pertama MPLS ia sudah mendapatkan banyak pelajaran baru. “Saya jadi tahu tentang tata tertib sekolah, harus seperti apa saat di kelas, di luar sekolah, cara berseragam dengan baik, dan udah dapet teman baru juga,” kata dia.
Sedangkan ditempat terpisah, salah seorang murid baru di SMAN 1 Bandung, M. Virgiawan Hamdani, ia merupakan salah satu siswa Jabar yang berangkat ke sekolah menggunakan sepeda.
Alasannya, selain terdorong imbauan Gubernur Jabar, Virgiawan juga memberikan contoh bahwa mentaati peraturan itu penting dan banyak manfaat. “Sesuai instruksi Gubernur, kalau belum cukup umur enggak boleh bawa motor, terus ini biar sehat juga karena bersepeda termasuk olahraga,” ungkap Virgiawan. (Ron/Zar)