Hakikat Zombie

2 weeks ago 29

Oleh : Gus Faiq
*Sekretaris MDS Rijalul Ansor Kab.Sukabumi

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Sahabat-sahabat sekalian, taukah anda ternyata zombie bukan hanya sekedar di film-film saja ?

Disini saya akan mengulas sedikit tentang hakikat daripada zombie atau mayat hidup.

Istilah zombie pada umumnya disematkan untuk seseorang yang sudah meninggal dan hidup kembali (mayat hidup), namun siapa sangka sebelum istilah tersebut muncul, Ilmuan Islam atau Para Ulama telah mendefinisikan zombie lebih dalam bukan hanya sekedar daripada seseorang yang sudah meninggal dunia kemudian hidup kembali (MAYAT HIDUP), akan tetapi Para Ulama mendefinisikan bahwa zombie yaitu orang yang jasadnya masih hidup namun akal, hati dan fikirannya mati (ORANG BODOH).

Sebagaimana dalam kitab Al-Manhaj As-Sawi Thoriqot li Saadati Ali Ba’alawy, halaman 79, karya Habib Zein bin Ibrahim Bin Sumaith beliau mengatakan :

من مات بالجهل والبعد عن الله، فهو ميت حقيقة وإن كان حياً صورة و جسماً

“ seseorang yang mati dalam keadaan bodoh dan jauh dari Allah, maka ia adalah mayat yang sebenarnya, meskipun jasadnya masih dalam keadaan hidup (mayat hidup)”.

Bahkan Habib Umar Seggaf As-Seggaf, dalam Kitabnya Tafrih Al-Qulub wa Tafrij Al-Kurub, beliau menegaskan :

فما الحياة إلا لأهل العلم، وما الموت إلا لأهل الجهل

“ tidak ada sesuatu yang hidup selain daripada ahli ilmu, dan tidak ada sesuatu yang mati selain daripada orang yang bodoh “.

Maksudnya yaitu orang yang berilmu, meskipun secara jasad sudah meninggal, tetapi keberadaannya seakan terasa masih hidup dikarenakan ilmu yang mereka ajarkan, masih bermafaat dan masih diamalkan oleh khalayak ramai (masih dikenang).

Kita ambil salasatu contohnya seperti Syeikh Nawawi Albantany , meskipun secara jasad beliau sudah meninggal dunia, tetapi masih banyak orang yang mengkaji karya-karyanya dan mengamalkan ilmu-ilmunya, seakan keberadaan beliau masih terasa didunia ini.

Lain halnya dengan orang bodoh, yang ketika masih hidupnya pun sudah dianggap seperti mati, karena tidak adanya sesuatu yang bisa dimanfaatkan pada dirinya , tidak ada ilmu yang bisa diamalkan dari dirinya, dan dianggap seperti sampah (tidak berguna).

akan tetapi kita tidak akan bisa keluar dalam gelapnya kebodohan tersebut, kecuali dengan cahaya ilmu.

لا يخرج من ظلمات الجهل إلاّ بنور العلم

” Engkau tidak akan bisa keluar dari gelapnya kebodohan, kecuali dengan cahaya Ilmu”.

Untuk itu mari kita sama-sama lebih giat lagi dalam mencari ilmu, supaya kita menjadi orang yang berharga dihadapan Allah dan bermanfaat bagi seluruh manusia, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :

خير الناس أنفعهم للناس

“Sebaik-baiknya orang, adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain “.

Hilangkan kebodohan yang ada pada diri kita, karena bodoh merupakan kegelapan yang bisa membuat kita menjadi salah arah, dan bodoh merupakan musuh terbesar diri kita yang bisa membuat kita binasa.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata :

لا عدو أعدى من الجهل، والمرء عدو ماجهل

“tidak ada musuh yang harus lebih dimusuhi selain dari kebodohan, dan manusia merupakan musuh dari suatu kebodohan”.

Syeikh Al’Arif billah Al-Habib Ali bin Abu Bakr As-Sakran mengatakan dalam kitab Risalah Al-Mudzakaroh, karya Al-Qutb Al-Habib Abdullah bin ‘Alawy Al-Haddad :

الجهل نار لدين المرء يحرقه • والعلم ماء لتلك النار يطفيها

“Bodoh bagaikan api yang bisa membakar agama seseorang, sedangkan Ilmu bagaikan air untuk memadamkannya”.

Maka dari itu sekali lagi, saya mengajak dan mengingatkan agar kita senantiasa terus-menerus mencari ilmu, jangan sampai kita menjadi seperti MAYAT HIDUP/ZOMBIE.

Saya akhiri tulisan ini dengan Sabda Rasulullah SAW :

أطلب العلم من المحد الى اللحذ

“Sejatinya mencari ilmu itu dimulai dari sejak lahir, sampai ke liang lahat”.

Wallahu wa Rosuluhu ‘Alam…(*)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |