Bakar Sampah Tanpa Asap Rocket Stove Inovasi Hijau Mahasiswa Nusa Putra

20 hours ago 8

SUKABUMI – Semangat pengabdian mahasiswa kembali menyala di Desa Hegarmanah, Kabupaten Sukabumi. Kelompok 39 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Nusa Putra University (NPU) menghadirkan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat “Rocket Stove”, sebuah alat pembakaran sampah kering yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Inovasi ini diluncurkan secara resmi pada Minggu, (27/7/2025), di Kampung Nangerang, dengan disaksikan langsung oleh warga, kader lingkungan, tokoh masyarakat, dan Kepala Desa Hegarmanah, Ujang Natadireja.

Kegiatan ini merupakan bagian dari tema besar pengabdian mahasiswa KKN, yaitu “Membangun Desa Tangguh dan Sejahtera melalui Kolaborasi; Menuju Desa yang Sehat, Aman, dan Mandiri.” Rocket Stove menjadi salah satu simbol nyata dari semangat kolaboratif tersebut—mengubah tantangan menjadi peluang, dan masalah menjadi solusi.

Rocket Stove dirancang sebagai alternatif pembakaran sampah yang lebih sehat dan efisien dibandingkan metode konvensional. Dengan teknologi sederhana, alat ini memanfaatkan prinsip pembakaran tertutup yang meminimalkan asap, mengurangi risiko gangguan pernapasan, dan tetap menjaga lingkungan sekitar tetap bersih.

“Terima kasih kepada mahasiswa Universitas Nusa Putra atas pembuatan Rocket Stove di Kampung Nangerang. Semoga alat ini bermanfaat dan membantu mengurangi sampah di lingkungan sekitar,” ungkap Kepala Desa Hegarmanah, Ujang Natadireja, dalam sambutannya. Ia juga mengapresiasi keseriusan mahasiswa dalam menggali kebutuhan riil masyarakat dan menjawabnya lewat solusi konkret.

Ketua KKN Kelompok 39, Aulia Aliyanti, menjelaskan bahwa Rocket Stove bukan proyek instan. Sebaliknya, alat ini adalah hasil dari observasi mendalam dan komunikasi intensif antara mahasiswa dan warga desa selama KKN berlangsung.

“Kami melihat bahwa permasalahan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan di desa. Masyarakat terbiasa membakar sampah secara terbuka, yang menimbulkan polusi dan dampak kesehatan. Rocket Stove hadir sebagai solusi praktis yang bisa langsung dimanfaatkan masyarakat, tanpa merusak lingkungan,” jelas Aulia.

Tak hanya memperkenalkan alat, mahasiswa juga memberikan edukasi dan pelatihan langsung kepada warga mengenai cara pembuatan dan penggunaan Rocket Stove. Harapannya, alat ini bukan hanya menjadi proyek temporer, tetapi bisa terus digunakan dan bahkan direplikasi oleh masyarakat di wilayah lain.

Rocket Stove hanyalah satu dari banyak program strategis yang diusung Kelompok 39 dalam misi pengabdiannya. Dengan visi membangun desa yang tangguh dan sejahtera, para mahasiswa juga meluncurkan berbagai kegiatan yang menyasar aspek kesehatan, pendidikan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Beberapa di antaranya:

  • Penanganan dan Pencegahan Stunting: Melalui edukasi gizi dan pendampingan ibu hamil serta balita.
  • Digitalisasi UMKM: Membantu pelaku usaha lokal memanfaatkan teknologi untuk promosi dan pemasaran.
  • Sosialisasi Mitigasi Bencana: Edukasi tanggap darurat bencana alam berbasis lokal.
  • Sosialisasi HIV & AIDS serta Kenakalan Remaja: Menghadirkan ruang diskusi bagi generasi muda dan orang tua.
  • Edukasi PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat): Mendorong kebiasaan sanitasi yang lebih baik di lingkungan rumah dan sekolah.
  • Program Sekolah Senyum Hegarmanah: Kegiatan pembelajaran interaktif dan menyenangkan bagi siswa sekolah dasar.
  • Bantuan Mengajar di Sekolah: Menjadi guru bantu dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah setempat.

Seluruh program dirancang dan dijalankan dengan semangat gotong royong antara mahasiswa, perangkat desa, dan warga. Mahasiswa tidak datang sebagai pengubah, melainkan sebagai mitra yang bekerja bersama masyarakat untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Inisiatif ini sekaligus membuktikan bahwa inovasi tak selalu hadir dalam bentuk teknologi tinggi atau anggaran besar. Kadang, cukup dengan alat sederhana, niat tulus, dan pendekatan yang tepat, sebuah perubahan besar bisa mulai terjadi—seperti bara kecil yang menjadi nyala obor.

Program KKN Kelompok 39 dari Nusa Putra University ini diharapkan menjadi tonggak awal menuju desa yang mandiri, sehat, dan berdaya tahan tinggi terhadap berbagai tantangan, baik lingkungan maupun sosial. Dengan keterlibatan aktif semua pihak, Desa Hegarmanah menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil—dan Rocket Stove adalah salah satunya. (wdy)

Read Entire Article
Anggam Lokal| Radarsukabumi| | |