PalantaLanggam – Transformasi digital kini menjadi agenda strategis dalam reformasi birokrasi Indonesia, mendorong seluruh level pemerintahan, dari pusat hingga kelurahan untuk mengadopsi layanan publik berbasis teknologi. Hal inilah yang menjadi semangat utama kelompok dosen Administrasi Publik, Universitas Andalas saat melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Peningkatan Kapasitas Aparatur Kelurahan dalam Optimalisasi Layanan E-Government” di Kelurahan Seberang Padang, Kota Padang, pada Selasa, 7 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan aparatur kelurahan dalam menghadapi perubahan sistem pelayanan publik menuju era digital.
Kegiatan dipimpin oleh Widya Cancer Rusnita, S.AP., M.AP., bersama dosen anggota Kusdarini, S.IP., M.PA., Rozidateno Putri Hanida, S.IP., M.PA., dan Ilham Aldelano Azre, S.IP., M.A., serta dibantu mahasiswa Sinta Wahyuni, Afrinaldi Yuwanda, dan Diah Rahmawati. Program ini menjadi wujud sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam memperkuat sumber daya manusia di tingkat kelurahan sebagai Garda Terdepan Transformasi Digital.
Kegiatan sosialisasi difokuskan pada peningkatan pemahaman aparatur tentang e-Government dan kebijakan nasional Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Aparatur diajak memahami bahwa digitalisasi bukan sekadar penggunaan aplikasi, tetapi juga perubahan pola pikir dan budaya kerja menuju pelayanan yang lebih efisien, transparan, dan berorientasi pada masyarakat.
“Kelurahan bukan hanya tempat pelayanan administratif, tapi juga ruang edukasi publik. Aparatur perlu menjadi fasilitator yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi dan memanfaatkan layanan digital secara mandiri,” ujar Widya Cancer Rusnita, ketua tim pengabdian.
Melalui kegiatan ini, aparatur tidak hanya belajar aspek teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sosial untuk mengarahkan masyarakat memanfaatkan layanan digital dengan baik. Selain itu, anggota tim sekaligus Kaprodi S1 Administrasi Publik, Unand, Rozidateno Putri Hanida, S.IP., M.PA., menegaskan bahwa keberhasilan e-Government tidak semata ditentukan oleh teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusia.
“Untuk keberhasilan layanan digital, dibutuhkan SDM yang benar-benar andal di belakangnya. Tanpa aparatur yang siap, teknologi hanya akan menjadi sekadar aplikasi tanpa makna pelayanan,” tegasnya.
Ia menambahkan, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendampingi pemerintah daerah untuk membangun kapasitas aparatur yang adaptif dan responsif terhadap perkembangan digital.Kegiatan pengabdian ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya kerja digital di tingkat kelurahan. Transformasi digital bukan hanya persoalan aplikasi, tetapi juga soal perubahan cara berpikir dan komitmen melayani masyarakat dengan lebih baik.
“Kelurahan adalah level pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat. Jika aparatur di level ini siap dan melek digital, maka transformasi digital itu dapat terwujud” ujarnya.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan diskusi dan simulasi, yang membuka ruang bagi aparatur untuk berbagi pengalaman dan tantangan di lapangan.Yovie Anggraini, S.E., Lurah Seberang Padang, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kemitraan yang bermanfaat.
“Kami sangat mengapresiasi pendampingan dari tim dosen Universitas Andalas. Kegiatan ini membuka ruang kolaborasi yang baik antara akademisi dan aparatur di lapangan,” ujarnya.
“Aparatur kami tidak hanya mendapat pengetahuan baru, tetapi juga semangat untuk beradaptasi dengan perubahan digital dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.”
Melalui kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam memperkuat kapasitas aparatur, mewujudkan pelayanan publik yang transparan, efisien, dan inklusif di Kota Padang. (*/)